Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Widi Kurniawan
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Widi Kurniawan adalah seorang yang berprofesi sebagai Human Resources. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Catatan KRL Commuter Line 2022 dan Ancaman Tarif KRL di 2023

Kompas.com - 11/01/2023, 12:47 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Tahun 2022, moda transportasi massal KRL CommuterLine mulai merangkak dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19 di dua tahun sebelumnya. Tarif KRL yang cukup murah menjadi pilihan banyak masyarakat pekerja.

Hasilnya, di tahun 2022 terjadi tren peningkatan jumlah penumpang seiring dengan melonggarnya aturan pembatasan akibat pandemi.

Moda transportasi massal KRL CommuterLine mulai merangkak di tahun 2022 dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Di tahun 2022 ini terjadi tren peningkatan jumlah penumpang seiring dengan melonggarnya aturan pembatasan akibat pandemi.

Pada bulan-bulan awal tahun 2022, di sejumlah stasiun terlihat antrean panjang penumpang. Hal ini disebabkan masih adanya pembatasan jumlah penumpang sebanyak 45-60%.

Tempat duduk pun diberi jarak dengan tanda silang yang dimaksudkan agar tetap adanya physical distancing antar penumpang di dalam KRL.

Meski begitu, pada kenyataannya terutama di jam-jam padat atau rush hour seluruh gerbong KRL selalu dipadati penumpang.

Pembatasan jarak antar penumpang di tempat duduk pun baru mulai hilang sekitar bulan Maret 2022. Sejak itu kepadatan penumpang KRL kian bertambah.

Kepadatan penumpang ini seperti diperparah dengan diberlakukannya aturan Switch Over ke-5 (SO5) di Stasiun Manggarai pada 28 Mei 2022.

Aturan SO5 ini relasi KRL Bogor ke Muara Angke via Sudirman dan Tanah Abang dihilangkan dan digantikan oleh relasi KRL dari Bekasi/Cikarang.

Imbasnya, relasi Bogor dengan penumpang yang begitu banyak harus rela bersusah payah transit di Stasiun Manggarai jika ingin menuju Tanah Abang.

Permasalahan soal SO5 yang berkaitan dengan pembangunan insfrastruktur Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral terkesan terburu-buru dan tidak dipikirkan dan didesain dengan matang.

Tiang beton Stasiun Manggarai yang mempersempit ruang gerak dan area tunggu penumpang yang sedang transit. Tiang beton ini menambah risiko tidak aman penumpang saat berdesak-desakan di peron menunggu kereta datang.Widi Kurniawan Tiang beton Stasiun Manggarai yang mempersempit ruang gerak dan area tunggu penumpang yang sedang transit. Tiang beton ini menambah risiko tidak aman penumpang saat berdesak-desakan di peron menunggu kereta datang.
Banyak tiang-tiang beton yang justru malah memakan area peron sehingga area tunggu penumpang menjadi semakin sempit meningat kepadatan penumpang yang melakukan transit di Stasiun Manggarai begitu banyak, sehingga sangat membahayakan penumpang.

Ditambah lagi masalah jarak celah antar lantai peron dengan kereta yang tidak seragam dan terlalu lebar. Akibatnya, sudah beberapa kali penumpang yang menjadi korban akibat kakinya terjatuh ke celah-celah lantai peron dengan kereta di Stasiun Manggarai.

Belum lagi fasilitas seperti eskalator dan lift yang kerap mati. Bahkan ketika saya transit di Stasiun Manggarai sehari setelah Presiden Jokowi meresmikan pembangunan Stasiun Manggarai Tahap I, saya menemukan masalah eskalator mati ini.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau