Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
charles dm
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama charles dm adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ratu Elizabeth II: Kenangan Piala Dunia 1966 dan Pujian untuk Arsenal

Kompas.com, 20 September 2022, 17:54 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ratu Elizabeth II, Piala Dunia 1966, dan Arsenal"

Tak berselang lama setelah kabar duka meninggalnya Ratu Elizabeth II berembus, muncul beragam reaksi. Semuanya dalam nada duka yang satu dan sama. Merambah ke mana-mana. Termasuk ke bidang olahraga.

Dunia olahraga pun ikut merasakan kesedihan ditinggal pelindung dari 80 asosiasi dari beragam cabang olahraga itu.

Terbukti dari dua pertandingan yang sedang dilakoni klub-klub Inggris pada Kamis (8/9/2022) tengah malam hingga Jumat dini hari WIB yang langsung menunjukkan belasungkawa.

Di laga Arsenal vs Zurich, aksi mengheningkan cipta dilaksanakan sebelum peluit pertandingan babak kedua dibunyikan.

Begitu juga Manchester United saat menjamu Real Sociedad di Old Trafford. Tidak ada musik sebelum pertandingan. Papan iklan berubah jadi hitam. Para pemain, juga pelatih Erik ten Hag tak lupa mengenakan ban hitam di lengan sebagai bentuk belasungkawa.

Seperti kita tahu, penguasa terlama di Inggris ini menghembuskan napas terakhir pada Kamis (8/9/2022) pukul 12.32 siang waktu setempat, di usia 96 tahun.

Penguasa tujuh dekade itu pergi dengan tenang di tempat bersejarah dan penuh kenangan, Balmoral, Skotlandia.

Ratu yang naik takhta pada 1952 itu sudah merasakan dan melewati berbagai periode kehidupan.

Melansir bbc.com, mendiang ratu telah melewati berbagai peristiwa penting di Inggris, antara lain transisi dari kekaisaran ke persemakmuran, akhir perang dingin, hingga masuk dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Di bawah kendalinya, sudah ada 15 perdana menteri yang membantunya. Mulai dari Winston Churchill, hingga Mary Elizabeth Truss yang baru terpilih 6 September lalu.

Jatuh Cinta dengan Sepak Bola Sejak Kecil

Selain ditopang oleh gaya hidup yang sangat sehat dan penuh perhitungan, mendiang Ratu Elizabeth II ternyata sudah jatuh cinta dengan sepak bola sejak kecil.

Melansir marca.com, Robert Jobson, seorang ahli rumah tangga kerajaan Inggris, mengatakan bahwa ratu kecil selalu berperan sebagai penjaga gawang ketika berada di Skotlandia.

Ia bahkan memainkan tugas itu di sebagian besar pertandingan sepak bola keluarga di Balmoral.

Seiring berjalannya waktu, keterkaitannya dengan sepak bola semakin terasa. Pada hari penobatannya tahun 1953 pun bertepatan dengan final Piala FA.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Hampir Satu Abad Puthu Lanang Menjaga Rasa dan Tradisi
Hampir Satu Abad Puthu Lanang Menjaga Rasa dan Tradisi
Kata Netizen
Waspada Leptospirosis, Ancaman Penyakit Pascabanjir
Waspada Leptospirosis, Ancaman Penyakit Pascabanjir
Kata Netizen
Antara Loyalitas ASN dan Masa Depan Karier Birokrasi
Antara Loyalitas ASN dan Masa Depan Karier Birokrasi
Kata Netizen
Setahun Coba Atomic Habits, Merawat Diri lewat Langkah Sederhana
Setahun Coba Atomic Habits, Merawat Diri lewat Langkah Sederhana
Kata Netizen
Mengolah Nilai Siswa, Tantangan Guru di Balik E-Rapor
Mengolah Nilai Siswa, Tantangan Guru di Balik E-Rapor
Kata Netizen
Pernikahan dan Alasan-alasan Kecil untuk Bertahan
Pernikahan dan Alasan-alasan Kecil untuk Bertahan
Kata Netizen
Air Surut, Luka Tinggal: Mendengar Suara Sunyi Sumatera
Air Surut, Luka Tinggal: Mendengar Suara Sunyi Sumatera
Kata Netizen
Pacaran Setelah Menikah, Obrolan Berdua Jadi Kunci
Pacaran Setelah Menikah, Obrolan Berdua Jadi Kunci
Kata Netizen
Perlukah Ranking Akademik Masih Dicantumkan di Rapor?
Perlukah Ranking Akademik Masih Dicantumkan di Rapor?
Kata Netizen
Perpustakaan Kab. Semarang yang Tak Pernah Menolak Pembacanya
Perpustakaan Kab. Semarang yang Tak Pernah Menolak Pembacanya
Kata Netizen
Bukan Sekadar Bayar, Mengapa Kita Enggan Melunasi Utang?
Bukan Sekadar Bayar, Mengapa Kita Enggan Melunasi Utang?
Kata Netizen
Dilema Pekerja Antarkota: Hujan, Perjalanan, dan Daya Tahan Tubuh
Dilema Pekerja Antarkota: Hujan, Perjalanan, dan Daya Tahan Tubuh
Kata Netizen
Di Balik Medali Emas Patricia Geraldine di SEA Games 2025
Di Balik Medali Emas Patricia Geraldine di SEA Games 2025
Kata Netizen
Kenapa Topik Uang Bisa Jadi Sensitif dalam Rumah Tangga?
Kenapa Topik Uang Bisa Jadi Sensitif dalam Rumah Tangga?
Kata Netizen
Urgensi Penataan Ulang Sistem Pengangkutan Sampah Jakarta
Urgensi Penataan Ulang Sistem Pengangkutan Sampah Jakarta
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau