Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
H.I.M
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama H.I.M adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Benarkah Gaya Hidup Masa Kini Membuat Kita Jauh dari Kebahagiaan?

Kompas.com - 12/04/2023, 14:25 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Di satu sisi ia akan merasa gengsi dan malu jika tidak bisa mengikuti gaya hidup temannya, namun di sisi lain gaya hidup yang seperti ini akan membuat isi dompetnya terkuras apalagi bila ia tidak punya penghasilan yang tak begitu besar.

  • Pengakuan Sosial Media Jadi Utama

Di zaman sekarang, media sosial memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga mampu memengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang.

Hal-hal seperti mendapat pujian, menerima komentar positif, serta melihat jumlah pengikut atau followers bertambah di media sosial, jadi salah satu acuan kebahagiaan tersendiri bagi sebagian orang.

Tak dimungkiri, saya pun termasuk dalam kategori sebagian orang tersebut. Saya kerap membagikan aktivitas saya di media sosial. Akan tetapi, saya masih menganggap apa yang saya lakukan di media sosial dalam tahap wajar.

Jika tidak adayang memberi komentar terkait apa yang saya bagikan, tidak akan menjadi masalah bagi saya, tidak ada yang memberi like juga tidak akan membuat saya sedih.

Suatu hari, saya pernah dengar seseorang mengatakan bahwa foto yang ia unggah ke media sosial mendapat sedikit like. Ia kemudian menjadi overthinking apakah foto yang ia unggah tersebut jelek, sehingga ia ingin menghapusnya saja.

Memang, biasanya ia kerap mendapat like ratusan hingga ribuan ketika mengunggah fotonya ke media sosial. Jadi, ketika ada satu foto yang ia unggah tidak mendapat banyak like seperti biasanya, hal ini akan sangat memengaruhi kondisi mentalnya.

Dengan jumlah like yang sedikit tak seperti biasanya, ia akan merasa sedih, stres, dan bahkan menganggap hal itu akan merusak reputasinya di media sosial.

Apalagi bila di unggahan tersebut terdapat komentar yang ia tidak suka, seperti komentar baju yang kurang pas, angle foto kurang apik, dan lain sebagainya.

  • Mengikuti Gengsi Orang Lain Bikin Stres

Seorang teman baru-baru ini mengunggah kegalauannya terkait rencana pernikahannya dengan pasangan. Semakin mendeketi hari pernikahannya, ia tampak semakin stres.

Ia sebelumnya bercerita bahwa ia berencana untuk mengadakan pesta pernikahan yang sederhana, mengundang orang terdekat saja agar tidak terlalu membebani biaya.

Akan tetapi masalah muncul saat keluarga besarnya dan pasangannya yang meminta untuk membuat pesta pernikahan yang mewah. Sebab, orangtuanya gengsi jika pernikahan anaknya tampak biasa-biasa saja dan khawatir akan jadi omongan tetangga.

Alhasil ia menggunakan seluruh tabungannya untuk menuruti gengsi orangtuanya membuat pesta pernikahan yang mewah.

Setelah pesta pernikahan uang tabungannya habis. Padahal ia sebelumnya bercerita jika pesta pernikahannya diselenggarakan secara sederhana, uang tabungannya akan digunakan untuk DP rumah dan kedaraan.

Akan tetapi rencananya gagal akibat menuruti gengsi orang di sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com