Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sebagai pelaku bisnis yang sudah bergelut selama lebih dari tujuh tahun, saya merasa banyak perubahan yang terjadi terhadap pola bisnis.
Perubahan itu terlihat dari pola pembelian atau pola konsumsi masyarakat. Terlebih sejak meredanya wabah pandemi covid-19 pola konsumsi masyarakat ternyata tidak bisa menambah kontribusi dalam peningkatan penjualan, baik dari pelanggan lama atau pelanggan baru.
Maka dari itu, sebagai upaya mengembalikan dan meningkatkan loyalitas pelanggan yang pergi akibat pandemi Covid-19, sebagai pengusaha bisa menerapkan beberapa tiips berikut agar bisnis kita bisa tetap bertahan di tengah keterpurukan dan resesi.
Salah satu penyebab megapa sebuah bisnis mengalami penurunan adalah karena semakin ketat dan banyaknya persaingan.
Itulah mengapa banyak pelaku bisnis yang berlomba-lomba berupaya untuk menawarkan produk bisnisnya kepada calon pelanggan.
Banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan meningkatkan kepuasan konsumen. Dengan meningkatkan kepuasan konsumen, maka konsumen atau pelanggan akan menjadi semakin loyal karena puas akan pelayanan yang ia dapatkan.
Lantas, bagaimana caranya untuk memberikan kepuasan pada konsumen?
Kotler pernah berkata, "Satisfaction is the function of perceived performance and expectation."
Maksudnya, apabila performance dari suatu produk ternyata melebihi expectation, maka customer akan merasa puas. Tentu saja kepuasan pelanggan akan menghasilkan loyalitas pada pelanggan.
Di era sekarang dengan sudah tersedianya sangat banyak pilihan produk, mulai dari kuliner, hingga kebutuhan sehari-hari, maka pelanggan memiliki bargaining position yang lebih tinggi.
Terkait meraih kepuasan pelanggan, MarkPlus & Co menyebutkan bahwa pemasaran merupakan konsep bisnis strategis yang ditujukan untuk menjamin kepuasan yang berkelanjutan kepada tiga stakeholders utama, yakni pelanggan, karyawan, dan shareholders.
Oleh karena itu dalam konteks bisnis perusahaan, pemasaran harus menjadi jiwa, bukan hanya sebagai salah satu fungsi atau departemen dalam sebuah perusahaan.
Selanjutnya untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka setiap orang dan elemen di dalam perusahaan harus ikut terlibat dalam proses pemuasan pelanggan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Artinya setiap karyawan adalah pemasar.
Dalam mencapai tujuan perusahaan, yakni tercapainya target pendapatan, maka strategi pemasaran harus disusun dengan melakukan segmenting, targeting, dan positioning pada brand.
Untuk membuat pelanggan menjadi lebih loyal, seperti apa yang disampaikan Hermawan Kertajaya bahwa dunia ini telah berubah menjadi venus.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya