Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
H.I.M
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama H.I.M adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

5 Alasan Mengapa Penyanyi Perlu Menghargai Pencipta Lagu

Kompas.com - 23/05/2023, 14:44 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Perseteruan Ahmad Dhani dan Once Mekel menjadi perbincangan hangat publik. Perseturuan bermula terkait permasalahan royalti.

Ahmad Dhani merasa tidak mendapatkan royalti yang pantas ketika Once membawakan lagu milik Dewa 19 saat pentas komersial di luar dengan Band Dewa 19. Ini karena lagu-lagu Dewa 19 mayoritas hasil ciptaan dari sosok Ahmad Dhani.

Melihat dari permasalah royalti lagu yang terjadi antara Ahmad Dhani dan Once Mekel, mengapa seorang penyanyi harus menghargai pencipta lagu? Simak alasannya!

1. Penyanyi dan Pencipta Lagu Harusnya Simbiosis Mutualisme

Tidak sedikit pencipta lagu yang merasa kecewa ketika tidak mendapatkan royalti atas karyanya.

Pasalnya, jika penyanyi membawakan lagu hits ciptaan penulis lagu tentu akan mudah diundang sebagai pengisi acara, dan bahkan bayaran panggung pun akan semakin mahal. 

Ironisnya berbanding terbalik dengan pencipta lagu. Sebagus apapun suara penyanyi, tidak akan populer jika tidak didukung karya lagu yang serasi dengan telinga pendengar.

Ketika penyanyi bisa mendapatkan pemasukan puluhan atau ratusan juta sekali manggung, maka pencipta lagu hanya mendapatkan kurang dari sejuta atau bahkan tidak mendapatkan royalti sama sekali.

Musisi Ahmad Dhani akhirnya bertemu dengan Once di Gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023). KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO Musisi Ahmad Dhani akhirnya bertemu dengan Once di Gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).
Sikap Ahmad Dhani seakan mewakili para pencipta lagu yang berusaha ingin mendapatkan pemasukan lebih dari karyanya. Persentase pun menjadi fokus perhatian agar jangan sampai ibarat bumi dan langit.

Penyanyi mendapatkan bayaran ratusan juta sedangkan pencipta hanya mendapatkan ratusan ribu.

2. Lagu adalah Karya Seni yang Perlu Dihargai

Banyak orang bisa bernyanyi dengan indah namun tidak semua orang bisa menciptakan lagu yang terdengar indah. Ini membuktikan bahwa lagu adalah hasil karya yang berharga.

Menciptakan lagu hits bisa dianggap sebagai talenta. Sebut saja beberapa pencipta lagu hits seperti Melly Goeslow, Ahmad Dhani, Eros Chandra, Maia, Yovie Widianto, Titiek Puspa menjadi sosok yang memiliki talenta luar biasa dalam menciptakan lagu hits.

Sayangnya banyak tindakan yang justru tidak menghargai si pencipta. Contoh sederhana, dulu di acara musik ada penyanyi yang membawakan lagu hits. Di layar televisi tertulis nama si penyanyi dan judul lagu yang dibawakan.

Sayangnya, keterangan lagu yang dipopulerkan, tidak tertulis nama si pencipta lagu bahkan lebih parahnya penulisan nama si penulis lagu tidak ditulis dengan tepat. Terkesan sepele, namun justru hal tersebut akan menyakitkan hati bagi si pemilik lagu. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Kata Netizen
Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Kata Netizen
BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

Kata Netizen
Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Kata Netizen
Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Kata Netizen
Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Kata Netizen
Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Kata Netizen
Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Kata Netizen
Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Kata Netizen
Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Kata Netizen
Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Kata Netizen
Utang, Paylater, dan Pinjol

Utang, Paylater, dan Pinjol

Kata Netizen
'Wedding Anniversary', Sederhana tetapi Penuh Makna

"Wedding Anniversary", Sederhana tetapi Penuh Makna

Kata Netizen
Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Kata Netizen
Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau