Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kris Wantoro Sumbayak
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Kris Wantoro Sumbayak adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Tingkatkan Pelayanan, PT KAI Modifikasi Kursi Kereta Api Ekonomi

Kompas.com - 10/06/2023, 11:43 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah memprogramkan peremajaan sarana kereta kelas ekonomi, yaitu dengan mengganti kursi sandaran tegak 90 derajat.

Keistimewaan dari kursi kereta api ekonomi tersebut ialah dapat diputar sesuai arah laju kereta api seperti halnya pada kelas eksekutif.

Melalui akun Twitter @fajarnugros yang diunggah pada Kamis 25 Mei 2023, diperlihatkan interior kereta di Balai Yasa Manggarai yang kursinya telah diganti.

"Inilah penampakan kursi baru kelas ekonomi, pengganti kursi tegak 90 derajat itu, dan kursinya bisa diputar sesuai arah laju kereta," tulis @fajarnugros.

Viral kursi modifikasi kereta ekonomiTikTok Viral kursi modifikasi kereta ekonomi
Saat ini sudah ada 4 gerbong kereta ekonomi yang kursinya sudah dimodifikasi. Nampak kursi kereta ekonomi tersebut dibuat dengan nuansa biru dan terkesan lebih mewah. Penumpang bisa menyandarkan badan dengan nyaman, bahkan kursinya bisa diputar. 

Tak hanya bangku, modifikasi juga dilakukan di bagian Public Information Display yang menampilkan jam dan suhu bagi penumpang. Di bagian toilet, yang dulunya jongkok sekarang diganti toilet duduk.

Terkait unggahan tersebut, pihak KAI melalui VP Public Relations Joni Martinus menjelaskan jika PT KAI saat ini memang sedang melakukan modifikasi interior kereta berserta kursinya.

Modifikasi ini sebagai bagian dari program peningkatan layanan di kelas ekonomi. Jumlah kursi yang semula 80 dalam satu gerbong menjadi 72 tempat duduk. Jadi lebih longgar dan luas.

Namun jika menyimak unggahan di media sosial, bukan hanya kursinya yang dimodifikasi, melainkan hampir seluruh interiornya. Kalau ini namanya ganti gerbong.

Saat ini kereta ekonomi dengan bangku modifikasi belum diresmikan untuk perjalanan dan masih dalam tahap pengkajian pihak manajemen. Pastinya, dengan adanya perubahan ini akan menjadikan perjalanan lebih nyaman, apalagi untuk perjalanan jarak jauh.

Dalam waktu dekat pelanggan kereta ekonomi akan merasakan pengalaman baru dan mendapat kenyamanan lebih. PT KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan agar pejalanan dengan kereta api semakin aman, nyaman dan sehat.

"Jika kelas ekonomi saja demikian mewah, bagaimana dengan kelas eksekutif ya? Pake kursi raja kah," tulis salah satu warganet.

Dirut KAI, Didiek Hartantyo memastikan, namanya tetap kelas ekonomi, namun kemungkinan ada penyesuaian harga tiket. Didik menginginkan kereta menjadi moda transpoortasi yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.

Taraf hidup masyarakat meningkat, daya belinya juga meningkat. Pihak PT KAI ingin meningkatkan kualitas pelayanan sehingga perjalanan yang ditempuh dalam 12-14 jam akan menjadi lebih nyaman.

Sekarang kecepatan kereta mencapai 120 km/jam, waktu tempuh antar-stasiun akan lebih singkat. Masyarakat bisa mencapai tujuan dengan lebih cepat.

Peningkatan layanan juga dilakukan dengan teknologi face recognition boarding system di seluruh stasiun. Sehingga penumpang bisa langsung masuk gerbang otomatis dengan memperlihatkan wajah saja. Keren! Ini tentu akan meminimalkan antrian saat check in.

Modifikasi kursi kelas ekonomi ini adalah sebuah inovasi oleh PT KAI. Semoga layanan publik khususnya transportasi terus ditingkatkan kualitasnya bagi kenyamanan penumpang. Belum diumumkan juga berapa tarif tiket kelas ekonomi modifikasi ini. Atau sebaiknya kelas ekonomi dihapuskan saja? 

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kursi Kelas Ekonomi Diganti, Makin Asyik Naik Kereta Api"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Kata Netizen
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Kata Netizen
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Kata Netizen
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Kata Netizen
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Kata Netizen
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Kata Netizen
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Kata Netizen
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Kata Netizen
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Kata Netizen
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Kata Netizen
Indonesia dan Tingkat Kesejahteraan Tertinggi di Dunia
Indonesia dan Tingkat Kesejahteraan Tertinggi di Dunia
Kata Netizen
Mendesak Sistem Pendukung dan Lingkungan Adaptif bagi Difabel
Mendesak Sistem Pendukung dan Lingkungan Adaptif bagi Difabel
Kata Netizen
Sedia Dana Pensiun Sebelum Waktunya Tiba
Sedia Dana Pensiun Sebelum Waktunya Tiba
Kata Netizen
Tren Berolahraga, Ikut Tanpa Perlu dengan Ekstrem
Tren Berolahraga, Ikut Tanpa Perlu dengan Ekstrem
Kata Netizen
Aslinya Baik, Sedangkan di Media Sosial Kok Berbuat Jahat?
Aslinya Baik, Sedangkan di Media Sosial Kok Berbuat Jahat?
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau