Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mahéng
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Mahéng adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Apa Kaitannya Anak Bakar Sekolah dan Pola Asuh Orangtua?

Kompas.com - 16/07/2023, 09:40 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Patresia Kirnandita dalam bukunya yang berjudul Si Kecil yang Terluka dalam Tubuh Orang Dewasa mengungkapkan bahwa pola asuh yang tidak ideal dapat menyebabkan luka emosional yang berkepanjangan pada diri seorang individu, bahkan hingga ia dewasa.

Luka emosional yang berkepanjangan ini biasa juga dikenal dengan istilah inner child.

Konsep inner child awalnya diperkenalkan oleh psikolog Carl Jung (1875-1961), yang berpendapat bahwa terdapat bagian dalam diri setiap individu yang memengaruhi perilaku dan keputusan yang mereka ambil.

Pengalaman pola asuh yang buruk dapat memberikan dampak jangka panjang pada individu, terutama terkait dengan inner child mereka.

Akibat jangka panjang dari beban emosional dan trauma masa kecil yang tak teratasi, akan berdampak dan memengaruhi hubungan sosial serta kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan yang baik.

Kenangan buruk masa lalu akan bisa memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, misalnya seperti kesulitan membangun hubungan yang sehat hingga bisa menciptakan pola pikir serta perilaku yang merugikan baik diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.

Bagi sebagian orang konsep orangtua toksik hanyalah omong kosong dan menganggap yang ada hanyalah anak yang tak berbaikti, anak yang mudah mengeluh, anak yang suka menyalahkan, anak yang sering membantah, hingga anak yang durhaka.

Ditambah lagi ada juga yang percaya bahwa anak-anak dengan sikap seperti itu timbul akibat mendapat pengaruh negatif dari hal yang kebarat-baratan.

Berita pembakaran gedung sekolah di Temanggung dan di Guyana mengingatkan saya akan pernyataan Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, seorang konsultan pengasuhan anak yang disiarkan oleh Kompas TV.

Dalam siarannya, Ia menyampaikan bahwa semua pelaku kekerasan pada dasarnya memiliki penyebab dan salah satu penyebab tersebut adalah pola asuh orangtua.

Apa yang disampaikan oleh Ihsan senada dengan apa yang ditulis oleh Patresia dalam bukunya, bahwa peran orangtua dalam membentuk dan memengaruhi anak itu penting.

Masih menurut Ihsan, Ia menekankan bahwa jika kita ingin melihat perubahan pada anak, kita perlu mengubah lebih dulu perilaku kita dalam berinteraksi dengan mereka.

Hal itu karena, menurut Ihsan, ketika anak semakin dewasa kita sebagai orangtua lebih banyak mengajak mereka untuk berbicara dan berdiskusi alih-alih hanya menceramahi dan memberi nasihat kepada anak.

Artinya, mendengarkan dan memberi ruang bagi anak untuk bisa mengekspresikan diri dan perasaan mereka adalah hal yang sangat penting, sehingga anak akan merasa dihargai dan diperhatikan.

"Seharusnya semakin dewasa anak kita semakin banyak diajak ngomong, bukan diomongin," kata Ihsan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com