Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia, masih banyak yang tetap bekerja aktif meski sudah berusia lanjut. Menurut data dari BPS tahun 2022, jumlah lansia yang masih bekerja mencapai 52,55%. Di Indonesia sendiri, seseorang dikategorikan sebagai manula atau lanjut usia apabila telah mencapai usia 60 tahun.
Sebagai manusia kita akan menua, hal itu adalah pasti. Oleh karenanya, kita perlu menyiapkan berbagai hal, seperti finansial dan kesehatan sebelum memasuki usia lanjut.
Apakah sudah mempersiapkan dana pensiun ketika memasuki usia lanjut, dan apakah sudah menjaga kesehatan sedemikian rupa agar kelak tidak menyusahkan orang-orang di sekeliling kita.
Berbicara tentang masih aktif bekerja di usia lanjut, saya punya sedikit kisah. Pak Totok, yang bekerja sebagai sopir di sebuah kantor sebenarnya sudah lama mengidap penyakit diabetes.
Meski di usia yang terbilang sudah cukup tua, yakni 63 tahun dan ditambah dengan mengidap penyakit diabetes, Pak Totok tetap dipekerjakan di kantor tersebut menjadi sopir.
Alasan ekonomi membuatnya tetap ingin bekerja di usianya yang tergolong lanjut. Pekerjaan sopir diberikan kepadanya karena dinilai memiliki beban pekerjaan yang relatif ringan.
Di usia yang sudah tergolong lanjut, kemampuan Pak Totok dalam mengendarai kendaraan tentu sudah tak sebaik jika dibandingkan dengan kondisinya ketika muda dulu.
Pengelihatannya sudah tak begitu baik membuatnya beberapa kali hampir menabrak kendaraan lain ketika sedang bertugas. Selain itu keluhan lain seperti kerap pusing di kepala dan persendian juga memengaruhi kinerja Pak Totok.
Akibatnya, ia beberapa kali mendapat teguran atas kelalaiannya tersebut, hingga akhirnya ia diminta untuk beristirahat saja di rumah seraya memulihkan keadaannya.
Meski begitu, ia tetap bersikeras untuk bekerja lantaran jika ia tak bekerja ia tak akan mendapat penghasilan untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, upah yang ia terima itu adalah upah harian, bukan gaji bulanan seperti karyawan lain.
Sosok seperti Pak Totok sebenarnya bisa kita kemui di berbagai tempat. Banyak orang yang telah tergolong berusia lanjut, namun tetap bekerja aktif karena berbagai alasan, salah satunya tentu ekonomi.
Jika kita bertanya kepada para lansia ini mengapa ia masih bekerja, jawaban yang dilontarkan adalah untuk mencari kesibukan.
Padahal jika alasannya hanya untuk mencari kesibukan sebenarnya tidak perlu tetap bekerja. Di rumah pun para lansia bisa mencari kesibukan dalam rangka mengisi waktu sehari-hari.
Antara lain dengan bercocok tanam, membaca buku, memasak, serta mencoba keterampilan lain yang bisa saja baru bisa dicoba ketika sudah pensiun dan memiliki waktu yang lebih luang.
Di usia yang sudah tak lagi muda, memutuskan untuk tetap bekerja tentu dibutuhkan kesiapan, mulai dari kesiapan kesehatan fisik, kesehatan jiwa, dan lainnya.