Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Novaly Rushans
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Novaly Rushans adalah seorang yang berprofesi sebagai Relawan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Jika Angkot di Bogor Hilang, Apakah Bogor Akan Terbebas dari Macet?

Kompas.com - 30/08/2023, 17:55 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Sejarah mencatat, angkot di Kota Bogor baru mengalami peningkatan jumlah yang signifikan pada tahun 2015. Di tahun itu jumlah angkot di Kota Bogor diperkirakan melebihi 4.000-an unit.

Jumlah inilah yang akhirnya membuat permasalahan kemacetan pada jam-jam tertentu di Kota Bogor. Kenaikan jumlah angkot ini juga diikuti dengan semakin masifnya pembangunan dan pengembangan yang ada di Kota Bogor.

Segala pembangunan tersebut otomatis juga ikut menambah jumlah penduduk. Dengan banyaknya penduduk ini, angkot yang bisa menjangkau hingga jalan-jalan kecil di Kota Bogor lantas menjadi primadona.

Akan tetapi, karena terlalu banyaknya angkot di kota ini justru malah menimbulkan masalah kemacetan di jalan-jalan utama Kota Bogor.

Melihat fenomena ini Pemkot Bogor lantas melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan jumlah angkot. Mulai dari aturan ganjil-genap, penertiban jalur, hingga aturan-aturan lainnya.

Meski berbagai upaya pengendalian angkot telah dilakukan, permasalahan kemacetan karena banyaknya jumlah angkot yang ada di jalan belum juga bisa teratasi.

Upaya lain ditempuh Pemkot Bogor dengan mendorong angkot keluar dari kota dan dijadikan angkutan pengumpan alias feeder dari wilayah luar Kota Bogor.

Penyebab lain kemacetan yang terjadi di wilayah Kota Bogor adalah volume kendaraan pribadi yang melintas di jalan cukup tinggi.

Sebagai orang yang sering melintasi jalan-jalan utama Kota Bogor, saya mengalami dan melihat sendiri ada banyak mobil yang hanya berisi satu orang.

Selain itu, pedagang-pedagang kaki lima yang nekat memanfaatkan badan jalan juga turut berkontribusi menyumbang kemacetan di Kota Bogor.

Coba saja lihat di jalan sekitar Jembatan Merah, di sore hari wilayah ini dipenuhi banyak pedagang. Selain di di sana, di sekitar Pasar Anyar hingga di jalan sekitar Alun-alun Kota Bogor juga dipenuhi pedagang yang memanfaatkan badan jalan.

Apa yang Harus Dilakukan?

Terkait kemacetan di Bogor ini, sudah banyak modifikasi lalu lintas yang sudah sering dicoba oleh Pemkot Bogor, terutama di jalan sekitar Istana Kepresidenan Bogor dan Kebun Raya.

Mulai dari modifikasi satu arah sehingga kendaraan diarahkan bergerak searah memutari Kebun Raya Bogor, hingga dibuat dua arah dengan memberi pembatas non-permanen dari tali tambang. Namun tetap saja tidak memberi perubahan berarti, Bogor tetap macet.

Lantas, apa yang mesti dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Kota Bogor?

Pertama, pengurangan jumlah angkot alih-alih menghapus angkot secara keseluruhan. Dari segi tarif yang diberlakukan juga bisa diupayakan dengan dihitung berdasarkan jumlah kilometer yang ditempuh, sehingga angkot-angkot tersebut tidak lagi menerima semua ongkos dari penumpang, melainkan dibagi sebagian lainnya dari Pemkot Bogor.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau