Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Di dalam gerbong KRL yang lumayan lengang, saya tak sengaja mendengar percakapan dua orang penumpang perempuan yang mengatakan bahwa sudah punya tabungan tapi miskin.
Seketika setelah mendengar percakapan itu, saya lantas berpikir. Pada kenyataannya menabung memang tidak serta-merta bisa membuat seseorang jadi kaya raya.
Orang kaya umumnya memang sudah memiliki tabungan dalam jumlah yang cukup besar, sebab orang-orang kaya tersebut paham betul di masa depan akan ada situasi yang sering terjadi di luar prediksi.
Aktivitas menabung dalam catatan sejarah memang sudah dilakukan sejak manusia tercipta di muka bumi. Pada awalnya, yang ditabung bukanlah berbentuk uang, melainkan hal lainnya seperti makanan, hewan ternak, tanah, atau benda berharga lainnya.
Mereka yang berprofesi sebagai petani biasa menabung hasil panen mereka untuk menghadapi masa paceklik yang bisa datang kapan pun.
Selain petani, nelayan juga melakukan hal yang sama, menyimpan hasil tangkapannya untuk diawetkan dan disimpan untuk bisa dimanfaatkan di masa-masa mereka tidak bisa melaut.
Manusia-manusia modern saat ini tentu memiliki cara yang lebih baik dalam menabung. Uang, logam mulia, perhiasan, hingga saham bisa ditabung.
Selain banyak jenis barang yang bisa ditabung, metode untuk menabung juga jauh lebih lengkap dan mudah ditemui di masa sekarang. Bahkan tak sekadar menabung, tetapi juga sudah dilengkapi instrumen asuransi dan investasi.
Jadi sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Sambil menabung, mendapat manfaat asuransi dan manfaat investasi.
Menabung memang bukan cara utama untuk membuat manusia menjadi kaya raya. Artinya, menabung itu adalah aktivitas menyisihkan sebagian harta (bisa uang atau lainnya) untuk bisa dimanfaatkan dan digunakan di masa depan.
Alasan manusia menabung dipengaruhi banyak tujuan, ada yang menabung untuk membeli rumah, kendaraan, atau alat elektronik. Ada juga yang menabung untuk biasa pendidikan, wisata, perjalan ibadah, hingga persiapan hidup masa tua.
Menabung uang dengan logam mulia tentu ada perbedaan signifikan. Jika menabung uang tentu harus memperhitungkan risiko turunnya nilai uang di masa depan akibat tergerus inflasi.
Berbeda dengan uang, nilai logam mulai justru cenderung bisa terjaga dan lebih stabil dalam jangka menengah maupun jangka panjang.
Maka jika berbicara mengenai pilihan menabung, tentu akan berbeda bagi setiap orang tergantung dengan tujuan akan digunakan untuk apa hasil tabungan itu nantinya.
Menabung bukanlah instrumen investasi, sehingga orang yang rajiin menabung pun tidak akan terlihat kaya raya. Malah justru akan mengurangi pengeluarannya karena selalu disisihkan sebagian pendapatannya setiap bulan untuk ditabung.