Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Bisa jadi dengan selalu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung, orang tersebut akan mengurangi aktivitas yang menuntutnya mengeluarkan uang lebih banyak, seperti makan di luar, jalan-jalan, nonton film di bioskop, belanja, hangout di kafe, dan segala bentuk pengeluaran yang bersifat konsumtif lainnya.
Jika dikaitkan dengan obrolan dua orang di dalam KRL soal sudah menabung tapi masih miskin, mungkin istilah “miskin” di sini disematkan pada orang itu karena ia mengurangi semua bentuk pengeluaran konsumtif supaya bisa dananya bisa dialihkan untuk ditabung.
Terlepas masih terlihat miskin, menabung tentu adalah kebiasaan yang baik dan sebisa mungkin kebiasaan tersebut dibentuk sejak sedini mungkin. Dengan memiliki kesadaran dan kebiasaan untuk menyisihkan uang jajan, anak-anak akan memahami cara bagaimana memperlakukan uang dengan bijak.
Dengan begitu, mereka akan bisa menahan diri ketika ingin membeli barang yang disukainya akan tetapi sebenarnya tidak ia butuhkan. Agar anak memiliki kebiasaan dan kesadaran untuk menabung sejak dini, orangtua bisa memfasilitasinya dengan menyediakan wadah dari toples atau dompet khusus yang bisa digunakan anak untuk menabung uangnya.
Beri juga pengertian mengenai pentingnya menabung dan elaborasi anak dengan tujuan menabung justru untuk kebaikannya sendiri di masa depan nanti.
Di sekolah juga biasanya memfasilitasi siswa untuk menabung. Umumnya uang tabungan siswa digunakan untuk biaya wisata akhir tahun atau untuk membiayai keperluan pendidikan anak lainnya, seperti beli peralatan sekolah, buku, atau lainnya.
Menyisihkan uang untuk ditabung memang sejatinya lebih ditujukan sebagai simpanan berjaga-jaga yang bisa digunakan di masa depan.
Memiliki tabungan juga bisa membuat kita sedikit merasa aman ketika sewaktu-waktu terkena PHK dan tidak mendapat pesangon dari kantor. Hal ini yang pernah saya alami ketika tempat saya bekerja tiba-tiba berhenti beroperasi dan tidak bisa memberi pesangon atau kompensasi apapun kepada semua pegawainya.
Beruntungnya pada masa itu sudah memiliki tabungan yang jumlahnya mencapai lebih dari enam bulan gaji, sehingga dari uang tabungan ini bisa dimanfaatkan untuk bertahan sembari mencari peluang kerja lainnya.
Jika kita ingin mengikuti pendapat para perencana keuangan, untuk sebuah keluarga disarankan memiliki tabungan sebesar 12 kali jumlah gaji, sementara bagi mereka yang masih lajang disarankan memiliki tabungan sebesar enam kali jumlah gaji. Sehingga jika sewaktu-waktu terkena PHK maka masih bisa bertahan dengan tabungan yang dimiliki seraya mencari kesempatan pekerjaan baru.
Menabung merupakan kebiasaan yang baik, namun belajar manajemen keuangan lebih penting, belajar tentang investasi, asuransi dan pengamanan aset. Hidup kadang tidak bisa diprediksi, namun berjaga jaga jauh lebih penting.
Jangan lupa bukan hanya masalah uang dan aset saja, namun menjaga kesehatan, kebahagian, keluarga dan pertemanan adalah 'investasi' yang wajib dimiliki.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Punya Tabungan tapi Miskin"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.