Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Bulan suci Ramadan telah beranjak pergi dan hanya meninggalkan jejaknya yang mendalam dan akhirnya membawa kita melalui masa pelatihan spiritual yang besar.
Setelah bulan Ramadan, datanglah bulan Syawal sebagai bulan bagi umat muslim untuk merenungkan pencapaian spiritual kita dan menetapkan langkah-langkah selanjutnya dalam perjalanan menuju Allah SWT.
Bulan Syawal juga menjadi bulan ketika umat muslim merayakan kemenangan Idulfitri setelah selama kurang lebih 30 hari menjalankan ibadah puasa menjaga hawa nafsu.
Meski begitu, kita tak boleh terlena dalam kesenangan perayaan semata. Justru, di bulan Syawal inilah saat yang tepat untuk kita (umat muslim) mempertahankan dan bahkan meningkatkan tingkat keimanan dan ketakwaan.
Sebagai bulan peningkatan atau boleh juga disebut continous improvement, Syawal menawarkan sejumlah tugas yang dapat kita lakukan untuk menjaga momentum spiritual yang telah kita capai selama bulan Ramadan.
Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah meneruskan kebiasaan membaca Al Quran yang telah kita lakukan selama Ramadan. Bagi umat muslim, Al Quran adalah kitab suci sekaligus petunjuk dalam setiap aspek kehidupan.
Ketika kita terus membaca, memahami, serta mengimplementasikan apa yang terkandung dalam ayat-ayat-Nya, maka niscaya hal itu adalah cara yang efektif untuk memperdalam hubungan kita dengan Allah SWT.
Hal kedua yang bisa kita lakukan adalah mempertahankan amalan salat malam. Hal ini juga merupakan salah satu langkah penting dalam memperkuat ikatan spiritual kita. Salat di malam hari adalah waktu yang sangat istimewa, pasalnya kita dapat berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, memohon ampunan-Nya, dan memohon petunjuk-Nya agar bisa menjalani kehidupan di dunia dengan lebih baik dan sesuai syariat.
Amalan ketiga yang bisa kita lakukan di bulan Syawal adalah puasa sunah selama enam hari. Puasa sunah di bulan Syawal adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun selalu melakukannya.
Pada satu riwayat, Rasullah SAW bersabda bahwasannya siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadan, kemudian diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka akan mendapat pahala seolah-olah ia telah berpuasa sepanjang tahun. (HR: Muslim)
Maka dari itu, menyegerakan menjalankan puasa sunah di bulan Syawal merupakan langkah bijak untuk memperpanjang manfaat spiritual dari bulan Ramadan.
Meski begitu, tantangan menjalankan ibadah puasa ini boleh dibilang cukup berat. Pasalnya, ketika melakukan puasa sunah ini, umumnya umat Islam masih dalam suasana perayaan Idulfitri.
Oleh karenanya, berikut adalah beberapa kiat untuk menjaga kesadaran spiritual dan tidak terlena dalam pesta perayaan Idulfitri.
Niatkan Puasa sunah Syawal: Tetapkan niat untuk berpuasa sunah Syawal sesegera mungkin setelah Idul Fitri. Dengan memiliki tekad yang kuat, Anda akan lebih mungkin menjaga konsistensi dalam berpuasa.
Bangun Kesadaran Spiritual: Ingatlah bahwa puasa adalah ibadah yang membantu kita mendekatkan diri kepada Allah. Jangan biarkan perayaan kemenangan Idul Fitri membuat Anda lupa akan pentingnya memperkuat ikatan spiritual dengan melakukan amalan yang dianjurkan.