Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Likuiditasnya pun terjaga, mudah dicairkan jika kita butuh uang mendadak dan nilai minimal investasinya cukup rendah, hanya dengan Rp100.000 kita sudah bisa merasakan transaksi di pasar modal.
Dan terakhir, masalah transparansi. Seluruh informasi Reksa Dana selalu transparan. Investor dapat mengetahui reksa dananya diinvestasikan di aset-aset apa saja. Selain itu, Manajer Investasi wajib memberitahukan kepada Investor risiko-risiko yang dihadapi serta biaya-biaya yang dikenakan pada Investor.
Seperti halnya berinvestasi di instrumen investasi apapun, reksa dana juga memiliki risiko.
Sebelum berinvestasi di reksa dana investor harus membaca dan memahami prospektus dan laporan kinerja reksa dana. Selain itu kenali dengan baik perusahaan yang merilis reksa dana tersebut.
Risiko reksa dana setidaknya meliputi berkurangnya nilai per unit reksa dana atau biasa disebut Nilai Aktiva Bersih (NAB). Penurunan NAB dipengaruhi oleh pasar, kondisi ekonomi domestik dan global, perubahan suku bunga, jatuhnya harga saham atau risiko gagal bayar emiten obligasi.
Selain itu, bisa terjadi mismanajemen pengelolaan dan risiko likuidasi, karena biasanya otoritas bursa dalam hal ini BEI dan OJK memberi batasan minimal jumlah dana kelolaan sebuah reksa dana, jika dalam jangka waktu tertentu tak terpenuhi reksa dana tersebut akan dilikuidasi.
Sekarang mari kita beranjak, ke jenis-jenis reksa dana. Secara umum ada empat jenis reksa dana yaitu:
Reksa Dana Pasar Uang: Investasi di instrumen pasar uang berjangka pendek (deposito, obligasi jangka pendek). Risiko rendah, cocok untuk dana darurat atau tujuan jangka pendek
Reksa Dana Pendapatan Tetap: Investasi di obligasi (surat utang) pemerintah atau perusahaan. Risiko lebih tinggi dari pasar uang, tapi potensi imbal hasil lebih tinggi. Cocok untuk tujuan jangka menengah.
Reksa Dana Saham: Investasi di saham-saham perusahaan. Risiko tinggi,tapi potensi imbal hasil juga tinggi. Cocok untuk tujuan jangka panjang dan investor agresif
Reksa Dana Campuran: Investasi di kombinasi saham, obligasi, dan pasar uang. Risiko dan potensi imbal hasil di tengah-tengah.
Bagaimana Memulai Investasi Reksa Dana?
Pertama, tentukan tujuan kita berinvestasi di reksa dana itu untuk apa, sebagai dana pensiun, biaya pendidikan anak, atau membeli rumah. Ini penting untuk menentukan jenis reksa dana yang tepat.
Kedua,kenali risikonya, seberapa besar toleransi kita terhadap naik turunnya NAB reksa dana tersebut, hal Ini dapat membantu memilih reksa dana dengan tingkat risiko yang sesuai.
Ketiga, window shopping, sebelum menentukan manajer investasi dari perusahaan mana dan produk reksa dana apa yang akan dipilih. Bandingkan kinerja, biaya, dan reputasi manajer investasi. Pilih produk reksa dana yang sesuai tujuan dan profil risiko.