Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dina Amalia
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Dina Amalia adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Kompas.com - 30/09/2024, 23:59 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Terbayang antara sengitnya persaingan di era disrupsi dan maraknya pembajakan, menjadi fenomena yang cukup memprihatinkan di dunia buku dan perbukuan.

Jangankan toko buku bekas, toko buku paling legendaris dan menjadi yang terbesar di tanah nusantara, yakni Gunung Agung telah memutuskan untuk gulung tikar.

Toko buku bekas, terbilang cukup mendominasi di tanah air, meski terpaut kata 'bekas' kenyataannya tidak hanya menjual buku bekas dan lawas saja, melainkan masih hadir buku-buku baru.

Kekhasan dari toko buku bekas sendiri, dominan menjual buku-buku yang terjamin keorisinilannya. Selain itu, terbilang cukup mendominasi karena menjadi alternatif masyarakat khususnya pencinta buku hingga mahasiswa dalam mencari buku-buku dengan harga murah, hingga buku-buku yang sudah tidak naik terbit lagi.

Dulu, toko buku bekas menjadi tempat favorit untuk berjelajah sejarah. Asyiknya bukan main ketika bisa berkunjung ke toko buku bekas, tempatnya yang antik ditambah wanginya yang khas membuat semakin betah untuk berlama-lama, entah hanya sekadar membaca saja hingga belanja beberapa buku.

Kini, bukan terbilang sulit untuk menemukan dan berkunjungnya, melainkan masyarakat lebih terarik untuk membeli buku-buku bekas dan lawas secara online.

Diakui dan berpengaruh, perkembangan teknologi terlebih hadirnya platform belanja online atau biasa kita sapa martkeplace telah berhasil mengubah gaya belanja masyarakat secara dratis. 

Perubahan yang besar ini, bahkan bukan hanya dirasakan oleh toko buku saja, melainkan bidang lainnya seperti salah satunya dunia fashion, yang tadinya hadir hampir disetiap sudut mall dan pasar kini juga ikut bertumbangan.

Jika, dibandingkan dengan penjualan buku secara (online) marketplace, memang ada beberapa hal yang membuat pembeli jadi beralih, satu diantaranya yakni di mana buku amat rentan dengan turun-naiknya harga pasaran.

Jika dilihat dari kacamata pola konsumsi dan marketing, membeli buku secara langsung (ke toko buku) menjadi momen yang sudah tidak menarik lagi karena harga yang ditawarkan kalah dengan (online) marketplace, belum lagi ada banyak promo yang ditawarkan, seperti penggunaan diskon, gratis ongkir, beragam voucher, dan semacamnya.

Beberapa Faktor Penyebab Toko Buku Bekas Terlibas

1. Lambat beradaptasi dan berinovasi

Zaman terus berubah dan berkembang secara cepat. Namun, masih banyak lapak-lapak buku yang sampai saat ini hanya bergantung pada model bisnis secara tradisional, sehingga belum cukup mampu untuk bisa bersaing dengan peradaban teknologi.

Hal ini, menjadi salah satu penyebab mereka kesulitan untuk menarik kembali minat masyarakat khususnya generasi muda yang kini jauh lebih condong memanfaatkan aplikasi/platform belanja online untuk berjelajah dan membeli berbagai kategori buku.

2. Transformasi perilaku pelanggan/konsumen

Transformasi perilaku pelanggan menjadi salah satu faktor vital yang sangat mempengaruhi perkembangan lapak buku.

Kini, dominan pembaca dapat dikatakan telah bergeser ke aplikasi/platform belanja online dan e-book, selain fasilitas yang diberikan sangat memanjakan, ada beragam hal menarik yang mampu memikat, dari mulai faktor harga yang aman dikantong, juga sangat fleksibel.

Hal inilah yang menjadi tantangan besar untuk toko buku secara fisik baik untuk menarik kembali minat para pembaca, hingga mempertahankan market share.

3. Minim Promosi

Minimnya pemasaran dan promosi yang efektif sangat berpengaruh terhadap kelangsungan lapak buku.  

Penjual yang masih bergantung pada model bisnis secara tradisional biasanya mengutamakan pemajangan buku-buku di rak dan menunggu pembeli berdatangan.

Namun begitu kini sampai di zaman yang serba digital, perilaku pelanggan pun beralih, sudah jarang yang masih berminat untuk datang ke toko fisik kecuali yang benar-benar memiliki waktu luang dan terbiasa, karena sebagian besar sudah memilih yang serba praktis, yakni membeli melalui aplikasi (online) marketplace.

Beradaptasi Menjadi Kunci Bertahan

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Jadikan Sekolah sebagai Penjaga Bahasa Daerah

Jadikan Sekolah sebagai Penjaga Bahasa Daerah

Kata Netizen
Merasa Kesepian dalam Rumah Tangga, Bisakah Terjadi?

Merasa Kesepian dalam Rumah Tangga, Bisakah Terjadi?

Kata Netizen
Revitalisasi Pasar Tradisional, Adakah Dampaknya dengan Masa Depan?

Revitalisasi Pasar Tradisional, Adakah Dampaknya dengan Masa Depan?

Kata Netizen
Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Kata Netizen
Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Kata Netizen
Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Kata Netizen
Ini Alasan Kompos Disebut sebagai 'Emas Hitam'

Ini Alasan Kompos Disebut sebagai "Emas Hitam"

Kata Netizen
Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kata Netizen
Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau