Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Akbar Pitopang
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Akbar Pitopang adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Tinjau Ulang Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

Kompas.com - 19/01/2025, 22:09 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Oh iya, satu lagi selama Ramadhan siswa dibekali dengan Buku Amaliyah Ramadhan untuk memantau kegiatan ibadah yang mesti dibiasakan siswa sejak dini. 

Sekolah, Libur Ramadan, dan Tantangan Dinamika Siswa

Jika sekolah diliburkan selama bulan Ramadhan lalu bagaimana siswa mengisi waktu di rumah. Di era digital seperti sekarang ketika anak-anak begitu akrab dengan gadget. Bila membiarkan mereka tanpa arahan yang jelas bisa berujung pada waktu yang terbuang sia-sia. 

Pemerintah perlu merumuskan langkah konkret agar libur Ramadan benar-benar menjadi waktu yang bermakna dan bukan sekadar jeda dari rutinitas belajar.

Salah satu gagasan yang bisa diterapkan adalah memberikan target peningkatan spiritualisme siswa selama Ramadan.

Dorongan untuk lebih aktif beribadah, membaca Al-Qur'an, atau membantu orang tua di rumah.

Siswa dapat diarahkan untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum pembentukan karakter. Dalam hal ini, libur sebulan penuh mungkin tidak menjadi masalah jika siswa didukung dengan program-program pembinaan jarak jauh yang berorientasi pada nilai-nilai agama dan moral.

Akan tetapi, jika tujuan utamanya tetap memastikan siswa menguasai materi pelajaran maka libur panjang ini bisa menjadi tantangan besar. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sempat menjadi andalan selama pandemi yang lalu belum sepenuhnya ideal untuk diterapkan kembali. 

Kendala minimnya pendampingan dari orang tua ataupun tingkat konsentrasi siswa yang mudah teralihkan oleh hiburan berupa hp atau konten digital menjadi faktor-faktor yang harus dipertimbangkan. 

Ditambah lagi, wacana kembalinya Ujian Nasional semakin mempertegas pentingnya kesinambungan belajar selama Ramadhan.

Pasca pandemi, kualitas literasi dan numerasi siswa di Indonesia masih menjadi PR besar. Daya serap siswa terhadap materi pelajaran cenderung menurun. Bila kebijakan ini benar-benar diterapkan maka rencana jangka panjang harus segera dirumuskan. 

Tidak hanya mencakup target pembelajaran tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan siswa.

Libur sekolah selama Ramadhan bisa menjadi peluang untuk menata ulang arah pendidikan asalkan dilandasi perencanaan yang matang. 

Dengan sinergi antara pemerintah, sekolah, dan orangtua, maka selayaknya kita bisa menjadikan libur Ramadhan sebagai momentum transformasi pendidikan yang berkelanjutan. 

Momentum untuk Bonding Orangtua dengan Anak

Libur sekolah selama Ramadhan jika diterapkan bisa menjadi peluang besar bagi orangtua untuk mempererat hubungan dengan anak.

Selama ini dalam keseharian orangtua seringkali disibukkan oleh pekerjaan dan tanggung jawab lainnya. Banyak orangtua merasa kesulitan meluangkan waktu berkualitas bersama anak. 

Ramadhan dapat menjadi bulan yang istimewa untuk mengisi kekosongan itu guna menghadirkan kembali kehangatan keluarga yang mungkin selama ini terabaikan.

Tak jarang, anak-anak lebih dekat dengan gurunya selama 11 bulan di sekolah. Guru lah yang menemani belajar, membimbing menghadapi tantangan, dan menjadi teladan bagi siswa dalam banyak hal. 

Jadi, Ramadan memberikan waktu sebulan penuh bagi orangtua untuk turut mendalami peran tersebut. Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki kualitas hubungan yang mungkin sempat renggang.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Berburu Koin Jagat sampai Tidak Tahu Tempat

Berburu Koin Jagat sampai Tidak Tahu Tempat

Kata Netizen
Tinjau Ulang Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

Tinjau Ulang Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

Kata Netizen
Hobi Anak untuk Membuka Ruang Life Skill Mereka

Hobi Anak untuk Membuka Ruang Life Skill Mereka

Kata Netizen
Melihat Perkembangan Transportasi Publik di Toraja

Melihat Perkembangan Transportasi Publik di Toraja

Kata Netizen
Karena Faktor Ekonomi Banyak Orang Berburu Koin Jagat?

Karena Faktor Ekonomi Banyak Orang Berburu Koin Jagat?

Kata Netizen
Tahun 2025 Tahun YONO, Bukan YOLO

Tahun 2025 Tahun YONO, Bukan YOLO

Kata Netizen
Apa yang Membuatmu Ingin Sekali Jadi Penulis?

Apa yang Membuatmu Ingin Sekali Jadi Penulis?

Kata Netizen
Inovasi dan Komunikasi Ketika Siswa Review Makan Bergizi Gratis

Inovasi dan Komunikasi Ketika Siswa Review Makan Bergizi Gratis

Kata Netizen
Dampak Industri Asuransi Properti Pasca-kebakaran di LA

Dampak Industri Asuransi Properti Pasca-kebakaran di LA

Kata Netizen
Program Makan Bergizi Gratis dan Tantangan Pedagang Kantin

Program Makan Bergizi Gratis dan Tantangan Pedagang Kantin

Kata Netizen
Cara Tetap Bisa Mengompos Walau Musim Hujan

Cara Tetap Bisa Mengompos Walau Musim Hujan

Kata Netizen
Ketahanan Pangan dari Rumah, Panen Singkong Manehot

Ketahanan Pangan dari Rumah, Panen Singkong Manehot

Kata Netizen
Jadikan AI sebagai Alternatif Solusi Bukan Sahabat Sejati

Jadikan AI sebagai Alternatif Solusi Bukan Sahabat Sejati

Kata Netizen
Mendaftar Sekolah Kemudian 'Waiting List', Kok Bisa?

Mendaftar Sekolah Kemudian "Waiting List", Kok Bisa?

Kata Netizen
Musim Liburan, tetapi Tetap Bisa Nikmati Kulineran

Musim Liburan, tetapi Tetap Bisa Nikmati Kulineran

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau