Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagas Kurniawan
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Bagas Kurniawan adalah seorang yang berprofesi sebagai Auditor. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Bekatul, dari Pakan Menjadi Pangan

Kompas.com - 25/01/2025, 23:07 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Serat larut juga diketahui dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Serat dalam bekatul tidak hanya mendukung kesehatan pencernaan tetapi juga memberikan rasa kenyang lebih lama, yang bermanfaat dalam pengendalian berat badan.

Serat juga dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar dengan mempercepat eliminasi limbah dari saluran pencernaan.

Vitamin B Kompleks

Bekatul mengandung berbagai vitamin B kompleks, termasuk tiamin (B1), niasin (B3), dan piridoksin (B6), yang penting untuk metabolisme energi dan fungsi saraf.

Vitamin B dalam dedak juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit, rambut, dan fungsi otak, serta membantu tubuh dalam konversi makanan menjadi energi yang dapat digunakan.

Selain itu, bekatul juga mengandung asam folat yang penting untuk wanita hamil dalam mencegah cacat tabung saraf pada janin.

Mineral

Mineral seperti magnesium, fosfor, dan zat besi ditemukan dalam jumlah tinggi di bekatul. Magnesium berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan fungsi otot, sementara zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin dan pencegahan anemia.

Fosfor dalam dedak membantu dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi yang kuat serta berperan dalam fungsi normal membran sel. Kalium dalam bekatul juga mendukung fungsi jantung dan membantu dalam pengaturan tekanan darah.

Antioksidan

Bekatul mengandung senyawa antioksidan seperti asam ferulat dan fitokimia lainnya yang dapat melawan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.

Antioksidan ini juga berperan dalam memperlambat proses penuaan sel, melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Antioksidan dalam bekatul juga membantu mengurangi peradangan, yang merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit degeneratif.

Manfaat Kesehatan Bekatul bagi Manusia

Bekatul itu memiliki manfaat seperti menjaga kesehatan pencernaan. Kandungan serat tinggi dalam dedak membantu memperlancar pencernaan dan mencegah masalah seperti sembelit.

Serat juga mendukung kesehatan mikrobiota usus, yang penting untuk sistem kekebalan tubuh dan pencernaan yang optimal. Serat dalam dedak membantu mempercepat waktu transit makanan melalui saluran pencernaan, yang dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti divertikulitis.

Konsumsi dedak secara rutin juga dikaitkan dengan penurunan risiko pengembangan penyakit usus seperti sindrom iritasi usus besar (IBS).

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau