Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Teguh Ari Prianto
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Teguh Ari Prianto adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Pesantren dan Segala Lika-liku Pendidikan Santri di Indonesia

Kompas.com - 30/10/2022, 11:25 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

UU tentang Pesantren ini justru menjadi landasan bahwa kesuksesan pesantren merupakan upaya bersama, dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat dalam ruang lingkup pendidikan nasional.

Dengan kata lain, ketika menitipkan anak ke pesantren bukan hanya sekadar menitipkan, melainkan akan menghasilkan santri yang berdaya guna dengan tentunya ada campur tangan masyarakat yang menanggung bersama penyelenggaraan pendidikannya.

Orangtua dapat turut mengawasi dan mengawal secara komprehensif penyelenggaraan pendidikan pesantren.

Akan semakin kuat bangunan pesantren jika kontribusi riil pihak swasta dan pemerintah merata dalam setiap tahapan dan prosesnya.

Menjadi Orantua yang Selektif

Salah satu cara orangtua dalam upaya membuat sang anak menjadi santri yang berdaya guna adalah menjadi selektif terhadap lembaga pesantren mana yang akan dipilih sebagai tempat pendidikan sang anak.

Orangtua bisa mengukur kelayakan berbagai lembaga pesantren melalui informasi yang bisa dengan gampang didapat dari mana saja.

Mengukur kelayakan pesantren sebagai pusat kegiatan pendidikan bagi anak, boleh dilakukan orangtua agar diperoleh ketenangan saat anak menimba ilmu

Selain itu orangtua juga bisa memetik pengalaman dan pelajaran berharga dari para lulusan pesantren yang sudah berhasil menjadi santri yang hebat, mengingat model pendidikan pesantren telah dimulai sejak zaman dulu

Pemerintah resmi menetapkan berbagai aturan mendasar mengenai pesantren dalam hal penyelenggaraannya dengan asas, tujuan dan ruang lingkup yang pasti.

Selama pesantren memerhatikan asas-asas pendiriannya, kita boleh memberikan penilaian baik kepada pesantren tersebut.

Asas-asas itu meliputi asas Ketuhanan Yang Maha Esa, kebangsaan, kemandirian, keberdayaan, kemaslahatan, multikultural, profesionalitas, akuntabilitas, keberlanjutan dan penting sekali memiliki kepastian hukum.

Unsur lain yang bisa dijadikan tolok ukur orangtua memilih lembaga pesantren yang layak untuk anak adalah melihat segi pendukung seperti adanya Kyai, santri yang bermukim di pesantren, ketersediaan pondok atau asrama, masjid atau mushola dan kajian Kitab Kuning atau Dirasah Islamiah dengan pola pendidikan Muslimin.

Dirasah Islamiah menjadi keunggulan khusus pesantren sekaligus menunjuk citra khas pesantren dalam mengisi peran dunia pendidikan nasional.

Pokok pemahaman dari istilah Dirasah Islamiah yaitu sebuah kajian yang tujuannya untuk mengetahui, memahami serta menganalisis secara mendalam terhadap seluruh hal-hal yang berkaitan dengan Agama Islam, pokok-pokok ajarannya serta realisasi pelaksanaannya dalam kehidupan.

Bentuk pendirian dan penyelenggaraan pendidikan pesantren diberikan pilihan lainnya yaitu model pesantren yang terintegrasi dengan pendidikan umum. Orang tua harus cermat memahami ini agar mudah mengawasi keberlangsungan proses belajar anak.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Bagaimana Membuat dan Merawat Perpustakaan Mini di Rumah?
Bagaimana Membuat dan Merawat Perpustakaan Mini di Rumah?
Kata Netizen
Jika Siskamling Lewat Balai Warga Diaktifkan, Siapkah Lingkunganmu?
Jika Siskamling Lewat Balai Warga Diaktifkan, Siapkah Lingkunganmu?
Kata Netizen
Ironi Pekerja Loyal, Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Ironi Pekerja Loyal, Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Kata Netizen
Cerita Pengurus RT Menghidupkan Ronda Malam
Cerita Pengurus RT Menghidupkan Ronda Malam
Kata Netizen
Kita Belajar untuk Apa dan Siapa?
Kita Belajar untuk Apa dan Siapa?
Kata Netizen
Vaksinasi Rabies pada Hewan Kesayangan, Perlu?
Vaksinasi Rabies pada Hewan Kesayangan, Perlu?
Kata Netizen
Meja Makan Keluarga yang Kini Sunyi
Meja Makan Keluarga yang Kini Sunyi
Kata Netizen
Melihat Kehidupan 24 Jam di Pasar Jati Mulyo
Melihat Kehidupan 24 Jam di Pasar Jati Mulyo
Kata Netizen
Masihkah Menantu PNS Jadi Pekerjaan Idola Mertua?
Masihkah Menantu PNS Jadi Pekerjaan Idola Mertua?
Kata Netizen
Perjalanan Seorang Ibu Tunggal: Tiga Anak, Satu Pelukan
Perjalanan Seorang Ibu Tunggal: Tiga Anak, Satu Pelukan
Kata Netizen
5 Cara Menikmati Macet a la 'Working Mom'
5 Cara Menikmati Macet a la "Working Mom"
Kata Netizen
Kebaikan Kecil yang Saya Temukan di Trans Jogja
Kebaikan Kecil yang Saya Temukan di Trans Jogja
Kata Netizen
Bukan Sekadar Angka Timbangan, Diet Itu tentang Perjalanan
Bukan Sekadar Angka Timbangan, Diet Itu tentang Perjalanan
Kata Netizen
Bagi Pasutri, Perhatikan Ini untuk Tetap Bisa Menafkahi Orangtua
Bagi Pasutri, Perhatikan Ini untuk Tetap Bisa Menafkahi Orangtua
Kata Netizen
Belajar Memanen Hujan lewat Joglangan
Belajar Memanen Hujan lewat Joglangan
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau