Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Oleh sebab itu, pengomposan sejatinya bisa meminimalkan dampak pemborosan makanan apabila dilakukan oleh setiap orang yang ada di Indonesia, sehingga sisa makanan akan bisa terurai sempurna dan tidak menjadi sampah.
Selain meminimalkan pemborosan, banyak manfaat lain yang didapat dari mengompos. Antara lain sebagai berikut.
Sampah yang menumpuk di TPA akan mengalami pembusukan. Pembusukan ini menghasilkan gas metan yang menyebabkan efek rumah kaca.
Salah satu dampak penumpukan sampah di TPA adalah munculnya efek rumah kaca. Sampah yang menumpuk akan mengalami pembusukan yang kemudian akan menghasilkan gas metan.
Gas metan inilah yang akan menyebabkan efek rumah kaca dan akan berpengaruh pada pemanasan global.
Maka dari itu, dengan melakukan pengomposan sampah organik di rumah, tentu akan bisa mengurangi kadar gas metan yang akan menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Materi organik mengalami sebuah daur kehidupan, dan daur hidup tersebut akan berjalan apabila terjadi proses pengomposan.
Manusia makan dari tumbuhan dan hewan, kemudian sisa konsumsinya mengalami proses pengomposan, kompos yang terbentuk akan menyuburkan tanah sehingga didapatkan bahan makanan untuk manusia dan hewan kembali.
Membuang sampah organik ke TPA artinya sama saja dengan memutus siklus kehidupan tersebut, sebab sampah tersebut hanya akan menumpuk tanpa termanfaatkan dengan semestinya.
Pada 2022, menurut Kompas.id, Jakarta menghasilkan 3,1 juta ton sampah. Angka ini selanjutnya menempatkan Jakarta di urutan kedua dengan penghasil sampah terbanyak setelah Jawa Tengah yang menghasilkan 4,25 juta ton sampah.
Keadaan ini diperparah oleh kebanyakan TPA di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping. Artinya, sampah dikumpulkan di tanah terbuka dan tidak ditimbun menggunakan tanah.
Sistem open dumping ini tentu akan menyebabkan pencemaran air dan tanah, pencemaran gas metan, serta akan membuat tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk tumbuh subur.
Bau busuk yang dihasilkan oleh sampah yang menumpuk di tempat terbuka itu juga bisa tercium hingga beberapa kilometer dari lokasi TPA.
Risiko lain yang akan dihadapi TPA dengan menumpuknya sampah adalah akan berpotensi longsor dan ledakan akibat gas metan yang terperangkap dalam timbunan sampah.
Padahal, jika saja setiap rumah melakukan proses pengomposan maka sampah makanan alias sampah organik tersebut tidak akan sampai ke TPA dan tentunya beban TPA akan mengurang.