Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Efrain Limbong
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Efrain Limbong adalah seorang yang berprofesi sebagai Jurnalis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Melihat Makna dan Pesan dari Makan Siang Jokowi bersama Tiga Capres

Kompas.com - 31/10/2023, 22:48 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Setiap momentum kontestasi pemilu yang digelar setiap lima tahun, apa sebenarnya yang paling dijaga?

Jawabannya tentu adalah persatuan bangsa.

Perihal menjaga persatuan bangsa, sejatinya sudah diwariskan oleh The Founding Fathers (para pendiri bangsa) sejak 78 tahun lalu, saat bangsa Indonesia resmi memproklamasikan kemerdekaannya.

Tidak hanya mewariskan dimensi kemerdekaan, para Founding Fathers kita juga mewariskan dimensi personal karakter yang harus dimiliki oleh siapa pun para pemimpin yang mendapat ananah rakyat.

Karakter personal tersebut adalah sikap negarawan, rela berkorban, dan mengedepankan persatuan. Pada saat ini karakter tersebut mudah tergerus, terutama saat kepentingan individu atau kelompok lebih diutamakan daripada kepentingan bangsa dan negara.

Maka dari itu, di momen Pemilu yang sebentar lagi akan berlangsung, impelementasi dari karakter-karakter tersebut justru sedang diuji. Apakah mereka para elite politik bertindak sebagai negarawan sejati yang mengedepankan persatuan bangsa, atau sebaliknya malah mengutamakan kepentingan kekuasaan dengan mengedepankan segala cara untuk mendapatkannya.

Kenyataan yang terlihat dari kontestasi pemilu tahun 2019 lalu bahwa bangsa ini nyaris mengalami perpecahan akibat polarisasi anak bangsa yang berlangsung secara biner, adalah sebuah keniscayaan.

Pada saat itu ternyata banyak yang lebih memilih melanggengkan polarisasi sesama anak bangsa, daripada mengedepankan persatuan bangsa.

Tentu hal itu adalah sebuah keprihatinan. Bagaimana amanat para pendiri bangsa bisa dilaksanakan, jika untuk mencegah polarisasi saja sulit diwujudkan.

Apakah mereka harus menunggu bangsa ini terpecah dulu, baru nantinya sadar bahwa ternyata sudah gagal dalam menjaga persatuan?

Hal ini tentu tidak kita inginkan untuk terjadi.

Maka dari itu, momen undangan makan siang bersama dari Presiden Republik Indonesia, Jokowi kepada ketiga calon presiden, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan di Istana Merdeka --bagi saya-- seakan menjadi pesan yang mengisyaratkan amanat persatuan tersebut.

Bahwa para pemimpin ini bisa duduk semeja, sembari menyantap makan siang dalam suasana penuh kebersamaan dan keakraban, itulah yang diharapkan membawa pesan persatuan bagi bangsa ini.

Sejatinya sikap itulah yang seharusnya dicontohkan oleh para pemimpin, bagaimana mereka bersikap dan memberi teladan kepada rakyatnya. Teladan tentang begitu berartinya persatuan bangsa, daripada melanggangkan polarisasi.

Contoh tentang bagaimana ego kekuasaan bisa dieliminasi demi melihat hal yang lebih penting ke depan. Serta bagaimana dinamika kontestasi yang menghangat, bisa diredam sejenak dalam semangat kebersamaan para capres dan presiden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com