Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Secara global, sebanyak 346 juta orang diperkirakan mengidap diabetes. Tiga dari empat di antaranya tinggal di negara dengan penghasilan rendah dan menengah.
Di Asia Tenggara sendiri, pada tahun 2010 diperkirakan sebanyak hampir 71 juta orang hidup dengan diabetes dan jumlah yang sama juga mengalami gangguan toleransi glukosa.
Sementara di indonesia, berdasarkan data tahun 2021 jumlah penderita diabetes meningkat menjadi 19,5 juta dari sebelumnya tahun 2019 yang berjumlah 10,7 juta. Kini Indonesia menempati peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, naik dari peringkat ketujuh pada tahun 2019.
Masalah lazim yang diderita orang dengan diabetes melitus adalah masalah tidur dan kecemasan. Penelitian telah menunjukkan bahwa prevalensi gangguan tidur dan kecemasan secara signifikan lebih tinggi pada pasien diabetes dibandingkan dengan populasi umum.
Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol dengan baik pada diabetes dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol, yang berhubungan dengan kecemasan dan gangguan tidur.
Kualitas tidur yang buruk dan kecemasan dapat berdampak negatif pada kontrol glikemik pada individu dengan diabetes. Kurang tidur dan kecemasan dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa.
Tekanan psikologis pada diri seseorang sering kali muncul akibat menderita penyakit yang kronis atau berkepanjangan, termasuk juga pada pasien diabetes. Pengelolaan diabetes yang terus menerus dapat menyebabkan tekanan psikologis, termasuk kecemasan.
Akibat dari tekanan psikologis ini bisa mengganggu pola dan kualitas tidur seseorang. Mengenali dan menangani masalah tidur dan kecemasan pada pasien diabetes sangatlah penting.
Perawatan terpadu yang mencakup dukungan kesehatan mental, intervensi gaya hidup, dan manajemen diabetes dapat meningkatkan kesembuhan dari gejala kecemasan dan perbaikan kualitas tidur.
Ketika saya berada di Zurich, Swiss untuk menghadiri acara Kongres Dunia Gangguan Terkait Stres dan Gangguan Cemas ke-4 (WASAD: World Association for Stress-Related And Anxiety Disorders), saya mempresentasikan sebuah penelitian.
Penelitian ini dilakukan oleh staf departemen psikiatri FKIK UKRIDA, Jakarta bersama dengan mahasiswa. Saya, dr. Elly Tania, SpKJ dan dr.Inggrid SY.Frans adalah peneliti yang menjalankan penelitian ini pada responden yang berjumlah 97 di Puskesmas Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Responden merupakan pasien diabetes melitus tipe 2 yang beragam rentang waktu menderita diabetesnya. Paling banyak adalah di antara 1-5 tahun yang berjumlah 39.2% dengan usia rata-rata 41-65 tahun sebagai penderita terbanyak yaitu 55.7% disusul yang berusia di atas 65 tahun sebesar 40.2%.
Hasil dari penelitian ini menegaskan adanya hubungan bermakna secara statistik antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur penderita diabetes melitus di Puskesmas Grogol Petamburan.
Semakin tinggi tingkat kecemasan akan mengakibat semakin buruk kualitas tidur seseorang. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk bisa mengatasi gangguan tidur adalah dengan memberikan edukasi pada penderita agar dapat mengatur pola tidur yang baik.
Masalah gangguan tidur jika terus dialami seseorang dapat menyebabkan penurunan kulitas hidup orang tersebut, dalam hal ini adalah penderita diabetes. Jangan lupa juga kenali apa saja yang bisa mengganggu tidur penderita diabetes.
Pasien diabetes sendiri memang memiliki gejala sering terbangun di sela-sela tidur karena keinginan untuk kencing yang sangat sering. Hal ini bisa dibantu dengan kontrol gula darah yang baik dan diet serta latihan fisik yang mendukung pengobatan.
Pada akhirnya perbaikan di satu kondisi akan bisa mempengaruhi perbaikan kondisi lainnya dan begitu juga perburukan di satu sisi bisa memperburuk di sisi lainnya. Penanganan yang menyeluruh sangat diperlukan dengan pendekatan jiwa dan raga, alias biopsikososial.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Gangguan Tidur dan Kecemasan Memperburuk Penyakit Diabetes"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.