Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dina Amalia
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Dina Amalia adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Kompas.com - 24/10/2024, 11:45 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

2. Menggandakan Sebagian/Separuh Buku

Kategori kedua, yakni pembajakan dengan menggandakan sebagian/separuh isi buku.

Biasanya, kategori ini kerap ditemui di lingkungan pendidikan (sekolah/universitas). Seperti yang diungkap oleh deepublish, misal ada mahasiswa ataupun dosen yang dengan sengaja/sadar "memfotocopy" sebagian/separuh isi buku dengan alasan 'untuk belajar' dan sebagainya.

Tanpa disadari, tindakan ini masuk ke dalam kategori 'pembajakan buku' dan 'pelanggaran hak cipta' atas sebuah karya yang 'berbentuk buku'. Sayangnya, tindakan ini kerap ditemukan, bahkan mungkin sudah menjadi 'hal biasa' di lingkungan akademik.

Padahal, banyak alternatif yang bisa digunakan jikalau memang tidak mau membeli buku, seperti meminjam di perpustakaan, sehingga bisa meminimalisir aksi yang sudah jelas melanggar hak cipta.

Penulis dan Penerbit Rugi

Kala pasar online hadir, seakan menjadi pintu masuk ke sebuah ruang yang amat besar untuk pembajak buku.

Pada mulanya, memang terlihat sebagai "sebuah peluang besar" untuk penerbit resmi bertransformasi, tetapi begitu diteliti dan didalami ternyata malah menjadi pintu masuknya "kejahatan baru".

Selaras dengan yang diungkap oleh Arys, Ketua Umum IKAPI melalui website resmi IKAPI, bahwa teknologi yang canggih saat ini, betul-betul dimanfaatkan dan digunakan oleh oknum (pembajak buku) untuk memperbesar 'bisnis ilegal' mereka.

Pasar online, jauh lebih mudah dimanfaatkan untuk menyebarkan buku-buku bajakan, bukan hanya ke berbagai daerah di Tanah Air Nusantara saja, melainkan juga dunia.

Mewarta dari Kompas.id, pada 2022 Arys kembali menuturkan, bahwasannya sekitar 60% penjualan dari salah satu 'best seller book' di pasar online / lokapasar adalah produk 'bajakan'.

Lalu, apa dampaknya?

Penulis dan penerbit rugi! Bahkan, tim editor dan pihak-pihak yang berpartisipasi pada proses produksi buku juga dirugikan. Mengapa demikian? Karena pihak-pihak yang sudah bekerja keras ini tidak memperoleh hak ekonomi sepeser pun dari buku bajakan.

Seperti yang sudah disinggung di atas, buku cetak bajakan dihargai sekitar 50% lebih rendah, dan e-book bajakan hanya dihargai ratusan 'perak'. Terlebih, penjualan buku bajakan di marketplace tidak main-main, stoknya bisa mencapai ratusan hingga ribuan eksemplar. Jadi, apa yang disebut sebagai menghargai? Agaknya tidak berlaku untuk oknum pembajak.

Di balik harga receh buku bajakan, terdapat banyak hak yang telah dirampas. Penerbit gigit jari. Penulis pun boro-boro dapat royalti

Dampak dari pembajakan bukan hanya dirasakan dari sisi ekonomi saja, melainkan juga sisi kreatif, yang mana energi dan gairah kreatif yang lahir dari pegiat perbukuan bagaikan telah dirampas dan dibunuh perlahan oleh pembajakan buku.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau