Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Siklus kecanduan zat adiktif
Menghindari relaps
Media: Video, diskusi, simulasi
d. Pelatihan Kontrol Diri & Emosi
Simulasi manajemen stres
Mengajarkan teknik relaksasi
Resolusi konflik
4. Fase Rehabilitasi Sosial dan Keterampilan Hidup (4–8 minggu)
Membentuk kembali kemampuan berinteraksi sosial yang sehat, tanggung jawab, dan kemandirian.
Pelatihan life skills seperti manajemen waktu, keuangan, dll.
Simulasi ketika masuk ke dunia kerja / pelatihan kerja
Penguatan spiritualitas dan molaritas
Konseling keluarga dan Reintegrasi keluarga
5. Fase Reintegrasi & Pasca-Rehabilitasi (hingga 6 bulan)
Mendampingi transisi resident ke kehidupan masyarakat pada umumya & mencegah relaps.
Program aftercare (pendampingan dan kunjungan berkala)
peer support
Merancang masa depan
Hotline bantuan jika terjadi kekambuhan
**
Kenapa Rehabilitasi Sosial lebih pas bagi siswa nakal?
Pada saat penjemputan pun, mereka diperlakukan seperti keluarga. Mereka dijemput dengan dibantu membereskan pakaian dan kebutuhan pada masa Rehabilitasi Sosial oleh petugas dan big brother (resident yang lebih dulu masuk dan sudah memiliki pengetahuan rehabilitasi yang lebih matang).
Calon resident (penghuni) penyebutannya pun brother atau saudara laki-laki, bila perempuan disebut sister (saudara perempuan) sehingga tidak mengesankan penghukuman, tapi kembali ke keluarga.
Saat sampai di rumah Rehabilitasi Sosial, mereka diperkenalkan kapada family (penyebutan untuk seluruh resident). Anggota keluarga baru diminta memperkenalkan diri dan kemudian diperkenalkan kepada family.
Lalu satu persatu memeluk anggota keluarga baru. Kesan pertama pun bagi anggota keluarga baru bukan dihukum tetapi kembali ke keluarga secara hangat.
Selama sebulan, new brother akan didampingi big brother sambil diperkenalkan aturan-aturan. Apabila terjadi kesalahan anggota keluarga baru maka masih jadi tanggung jawab big brother.
Apabila melakukan kesalahan anggota keluarga narasinya bukan hukuman, tapi pembelajaran. Jadi pembelajaran tersebut akibat kesalahan yang dilakukan dijadikan bagian intropeksi diri.
Dalam rehabilitasi sosial, perubahan perilaku ke arah mengembalikan mereka memahami dan mempraktekkan budaya perilaku masyarakat pada umumnya seperti sopan santun, tegur sapa, pergaulan, dll.
Selain perilaku kehidupan sosial juga perilaku kesehatan seperti mandi pagi, sarapan-makan siang-makan malam, kebersihan kamar, kebersihan rumah, kebersihan diri, dll.
**
Niat kang Dedi memang memiliki niat baik memberikan efek jera dan memcontohkan ke siswa lain berujung mengurangi jumlah kasus kenakalan. Tapi sepertinya ini tujuan jangka pendek.
Selain Barak TNI, ada pilihan yang patut dipertimbangkan untuk siswa nakal dikirim ke Rehabilitasi Sosial agar perilaku mereka dapat kembali ke budaya masyarakat pada umumnya.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Rehabilitasi Sosial Lebih Pantas daripada Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer, Kenapa?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.