Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andri Mastiyanto
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Andri Mastiyanto adalah seorang yang berprofesi sebagai Tenaga Kesehatan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Daripada Dikirim ke Barak, Lebih Baik Rehabilitasi Sosial

Kompas.com - 17/05/2025, 19:06 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

  • Siklus kecanduan zat adiktif

  • Menghindari relaps

  • Media: Video, diskusi, simulasi

  • d. Pelatihan Kontrol Diri & Emosi

    • Simulasi manajemen stres

    • Mengajarkan teknik relaksasi 

    • Resolusi konflik

    4. Fase Rehabilitasi Sosial dan Keterampilan Hidup (4–8 minggu)

    Membentuk kembali kemampuan berinteraksi sosial yang sehat, tanggung jawab, dan kemandirian.

    • Pelatihan life skills seperti manajemen waktu, keuangan, dll.

    • Simulasi ketika masuk ke dunia kerja / pelatihan kerja

    • Penguatan spiritualitas dan molaritas

    • Konseling keluarga dan Reintegrasi keluarga

    5. Fase Reintegrasi & Pasca-Rehabilitasi (hingga 6 bulan)

    Mendampingi transisi resident ke kehidupan masyarakat pada umumya & mencegah relaps.

    • Program aftercare (pendampingan dan kunjungan berkala)

    • peer support

    • Merancang masa depan

    • Hotline bantuan jika terjadi kekambuhan

    **

    Kenapa Rehabilitasi Sosial lebih pas bagi siswa nakal? 

    Pada saat penjemputan pun, mereka diperlakukan seperti keluarga. Mereka dijemput dengan dibantu membereskan pakaian dan kebutuhan pada masa Rehabilitasi Sosial oleh petugas dan big brother (resident yang lebih dulu masuk dan sudah memiliki pengetahuan rehabilitasi yang lebih matang).

    Calon resident (penghuni) penyebutannya pun brother atau saudara laki-laki, bila perempuan disebut sister (saudara perempuan) sehingga tidak mengesankan penghukuman, tapi kembali ke keluarga.

    Saat sampai di rumah Rehabilitasi Sosial, mereka diperkenalkan kapada family (penyebutan untuk seluruh resident). Anggota keluarga baru diminta memperkenalkan diri dan kemudian diperkenalkan kepada family.

    Lalu satu persatu memeluk anggota keluarga baru. Kesan pertama pun bagi anggota keluarga baru bukan dihukum tetapi kembali ke keluarga secara hangat.

    Selama sebulan, new brother akan didampingi big brother sambil diperkenalkan aturan-aturan. Apabila terjadi kesalahan anggota keluarga baru maka masih jadi tanggung jawab big brother. 

    Apabila melakukan kesalahan anggota keluarga narasinya bukan hukuman, tapi pembelajaran. Jadi pembelajaran tersebut akibat kesalahan yang dilakukan dijadikan bagian intropeksi diri.

    Dalam rehabilitasi sosial, perubahan perilaku ke arah mengembalikan mereka memahami dan mempraktekkan budaya perilaku masyarakat pada umumnya seperti sopan santun, tegur sapa, pergaulan, dll.

    Selain perilaku kehidupan sosial juga perilaku kesehatan seperti mandi pagi, sarapan-makan siang-makan malam, kebersihan kamar, kebersihan rumah, kebersihan diri, dll.

    **

    Niat kang Dedi memang memiliki niat baik memberikan efek jera dan memcontohkan ke siswa lain berujung mengurangi jumlah kasus kenakalan. Tapi sepertinya ini tujuan jangka pendek. 

    Selain Barak TNI, ada pilihan yang patut dipertimbangkan untuk siswa nakal dikirim ke Rehabilitasi Sosial agar perilaku mereka dapat kembali ke budaya masyarakat pada umumnya.

    Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Rehabilitasi Sosial Lebih Pantas daripada Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer, Kenapa?"

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

    Halaman:

    Video Pilihan Video Lainnya >

    Terkini Lainnya

    Kalau Sudah 'Uang Kita', Apakah Suami akan Malas Bekerja?
    Kalau Sudah "Uang Kita", Apakah Suami akan Malas Bekerja?
    Kata Netizen
    Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
    Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
    Kata Netizen
    Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
    Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
    Kata Netizen
    Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
    Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
    Kata Netizen
    Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
    Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
    Kata Netizen
    Melihat dengan Jelas Paradoks 'Needing Nothing Attracts Everything'
    Melihat dengan Jelas Paradoks "Needing Nothing Attracts Everything"
    Kata Netizen
    Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
    Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
    Kata Netizen
    'Kangkung Cabut', Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
    "Kangkung Cabut", Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
    Kata Netizen
    Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
    Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
    Kata Netizen
    Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
    Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
    Kata Netizen
    Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
    Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
    Kata Netizen
    Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
    Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
    Kata Netizen
    Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
    Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
    Kata Netizen
    Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main 'Push Bike'
    Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main "Push Bike"
    Kata Netizen
    Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
    Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
    Kata Netizen
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Komentar di Artikel Lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau