Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rinaldi Syahputra Rambe
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Rinaldi Syahputra Rambe adalah seorang yang berprofesi sebagai Pustakawan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Tips Mudah Tanam Terong Ungu di Rumah

Kompas.com - 31/10/2023, 12:10 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Perawatan

Untuk proses perawatan tanaman terong ungu ini bisa dikatakan cukup mudah. Perawatan ini meliputi penyulaman atau penyisipan, pembersihan gulma, dan pemupukan.

Penyulaman atau penyisipan tanaman dapat dilakukan pada usia 10 HST, penyulaman atau penyisipan ini dilakukan untuk memastikan tanaman terong ungu tumbuh dengan maksimal.

Setelah itu gulma juga harus dibersihkan dengan teratur, terutama pada usia 0 sampai 30 hst. Jangan sampai gulma yang berkembang menghambat pertumbuhan tanaman.

Setelah penyulaman dilakukan, langkah selanjutnya adalah pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan pada 11-15 hst kemudian disusul pemupukan kedua dan seterusnya pada 15 hari berikutnya. Intensitas pemupukan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan tanaman.

Pemupukan seimbang harus terus dilakukan secara rutin agar pertumbuhan dan hasil tanaman terong ungu dapat maksimal. Dalam proses pemupukan juga harus melihat kondisi cuaca dan kondisi lahan. Bila musim penghujan hindari penggunaan pupuk berlebihan terutama pupuk yang mengandung nitrogen.

Pengendalian Hama

Agar tanaman terong dapat tumbuh dan menghasilkan terong ungu dengan kualitas baik, pengendalian hama juga perlu dilakukan dengan tepat. Tepat waktu dan tepat obat pengendali yang digunakan.

Tepat waktu berarti, pengendalian hama harus dilakukan pada waktu yang tepat tidak boleh terlambat. Tepat obat, berarti obat yang digunakan harus tepat jenisnya berdasarkan serangan hama dan tepat dosisnya.

Meski terong ungu termasuk tanaman yang kuat menghadapi serangan hama, namun kita tentu tidak mau bisa tanaman yang sudah susah payah kita tanam rusak begitu saja karena serangan hama tanpa kita berusaha untuk menjaganya.

Perawatan pengendalian hama ini bisa disesuaikan dengan serangan yang terjadi pada tanaman kita. Umumnya, hama yang sering menyerang tanaman terong ungu adalah penggerek pucuk dan buah terong, wereng daun, kutu putih (whitefly), thrips, aphid, kumbang lembing, penggulung daun, penggerek batang, kumbang melepuh, tungau merah, serta penyakit daun lainnya.

Obat untuk mengendalikan serangan hama ada dua jenis, yaitu pestisida organik dan pestisida kimia. Akan tetapi penggunaan pestisida kimia tidak begitu disarankan, lebih baik gunakan pestisida organik karena ramah lingkungan.

Panen

Proses terakhir yang dilakukan adalah memanen terong ungu. Ketika tanaman telah mencapai usia 70-80 HST, terong ungu sudah bisa dipanen. Dan waktu panen selanjutnya bisa dilakukan sekitar 3 atau 7 hari sekali.

Ketika memanen terong ungu juga perlu dilakukan dengan teliti, jangan sampai merusak cabang tanaman terong yang malah dapat menjadi penyebab datangnya serangan jamur. Disarankan pada saat memanen terong gunakanlah gunting atau pisau khusus.

Semoga beberapa kiat dan cara tadi bisa bermanfaat bagi kita untuk mulai mengatasi krisi pangan dengan menanam berbagai pangan lokal di rumah.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tips Mudah Menanam Terong Ungu di Pekarangan"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Kata Netizen
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kata Netizen
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Kata Netizen
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Kata Netizen
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Kata Netizen
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Kata Netizen
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Kata Netizen
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Kata Netizen
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Kata Netizen
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Kata Netizen
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
Kata Netizen
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau