Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Bahu jalan tol memiliki permukaan yang lebih kasar karena memang tidak dirancang sebagai lajur untuk melaju dengan kecepatan tinggi.
Dengan demikian tindakan menggunakan bahu jalan untuk menyalip jelas berbahaya karena tiga sebab.
Pertama, sebagai tempat evakuasi kendaraan bermasalah, bahu jalan adalah tempat yang sangat berbahaya untuk melaju apalagi dengan kecepatan tinggi.
Kendaraan yang melaju di badan jalan dan tiba-tiba mengalami gangguan punya hak untuk menepi ke bahu jalan.
Bayangkan jika Anda sedang ngebut di bahu jalan dan tiba-tiba ada kendaraan yang menepi ke bahu jalan, apa yang bisa Anda lakukan?
Contoh lainnya, di tikungan atau di tanjakan maupun turunan di mana jarak pandang terbatas, sebuah kendaraan yang melaju kencang di bahu jalan bisa dikejutkan oleh kendaran bermasalah yang terparkir di bahu jalan.
Kedua, karena tidak dirancang untuk kecepatan tinggi maka permukaan bahu jalan yang kasar pada dasarnya berbahaya untuk ban kendaraan.
Ketiga, mendahului dari sisi kiri adalah suatu tindakan yang sangat berbahaya.
Di Indonesia di mana setir ada di sisi kanan, tindakan mendahului harus dilakukan dari sisi kanan.
Ada satu bagian di sisi kiri pengemudi yang tidak bisa dilihat di kaca spion kiri yang umum disebut titik buta (blind spot).
Pengemudi tidak selalu bisa melihat kendaraan yang datang dari arah belakang kiri terutama yang masuk dalam zona titik buta itu.
Akibatnya akan fatal jika pengemudi tidak bisa mengantisipasi datangnya kendaraan yang melaju kencang dari bahu jalan di sisi kirinya. Risiko terjadi kecelakaan pun akan sangat besar jika terjadi situasi seperti ini..
Lajur paling kanan di jalan tol dirancang sebagai lajur untuk mendahului. Seorang pengemudi seharusnya memakai lajur tersebut jika dan hanya jika ia ingin mendahului kendaraan di depannya. Setelah melakukan manuver mendahului, yang bersangkutan wajib kembali ke lajur kiri.
Namun demikian, melaju santai dan menetap di lajur kanan, tanpa maksud mendahului, tampaknya sudah menjadi kebiasaan sebagian pengguna jalan tol.
Mungkin hal ini dilakukan karena dengan melaju di lajur paling kanan, Anda akan merasa nyaman karena akan jarang terhalang kendaraan yang melaju dengan lambat.