Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Bagi saya pribadi, terkadang saya mengatakan kepada siswa bahwa nilai bagus dan prestasi tidak ada gunanya bila siswa tidak berakhlak dan masih "kurang ajar". Itu artinya, guru selalu berupaya mengembangkan pendidikan karakter.
Pendekatan yang bijak dalam menghadapi bullying adalah kombinasi antara keberanian untuk berbicara dan tindakan nyata, yang bersumber dari kemampuan untuk mengelola situasi secara empati dan konstruktif.
Dengan mengajarkan siswa untuk menjadi individu yang kuat dan tahan banting, guru membekali mereka dengan kekuatan dari dalam dirinya yang mereka butuhkan untuk melawan bullying.
Inilah pondasi yang kuat untuk mengubah budaya sekolah menjadi tempat di mana setiap siswa merasa didukung dan dihormati. Plus, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi semua.
Dengan kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, dan seluruh komunitas sekolah, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan terkendali.
Ini bukan hanya tentang menghentikan bullying, tetapi juga tentang menciptakan persahabatan yang kokoh dan kenangan yang positif di sekolah.
Melalui upaya bersama ini, kita bisa membawa perubahan yang positif dalam pendidikan. Guna membentuk generasi yang berhati nurani dan mewujudkan lingkungan belajar yang menyenangkan, ramah serta produktif bagi semua.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "3 Jurus Anti Bullying dan Kekerasan oleh Siswa, Sudahkah Guru Ajarkan?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.