Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fery W
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Fery W adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kompas.com, 15 April 2025, 13:24 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Ini adalah bentuk proteksionisme yang agresif, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip perdagangan bebas yang selama ini dijunjung tinggi oleh AS.

Namun, penataan ulang ini bukan hanya tentang ekonomi. Ini juga tentang geopolitik. AS menggunakan kekuatan ekonominya untuk menekan negara-negara lain agar tunduk pada kehendaknya. 

Tujuan akhir dari penataan ulang ini adalah untuk menciptakan tatanan ekonomi global yang lebih menguntungkan bagi AS, terutama bagi elite ekonominyaIn

Ini adalah upaya untuk mengembalikan kejayaan industri manufaktur AS, menahan laju kebangkitan China, dan mempertahankan dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.

Namun, upaya ini bukannya tanpa risiko. Kebijakan tarif Trump telah memicu perang dagang dengan negara-negara lain, yang berpotensi merusak ekonomi global. Penataan ulang ini juga menciptakan ketidakpastian dan ketegangan geopolitik yang dapat mengancam stabilitas dunia.

Cara Trump menegur Eropa, menekan China sambil mendekati Rusia, dan pendekatannya yang transaksional di Timur Tengah, menunjukkan bahwa ia sedang membangun kembali kekuatan AS. Tarif adalah cara Trump memaksa negara lain untuk bernegosiasi.

Dan cara itu terbukti berhasil, kini banyak negara antri untuk bernegosiasi dan menurunkan tarif impor dari AS. Kepentingan ekonomi menjadi prioritas utama, seolah membenarkan tesis Marx bahwa relasi ekonomi (basis) menentukan corak relasi politik (suprastruktur). 

Trump, seorang maestro dalam memainkan kartu ekonomi, sampai sejauh ini tampaknya berhasil dalam menjalankan strateginya.

Dari prespektif Susan Watkins ini, mau tidak mau kita harus bersiap menghadapi perubahan konstelasi ekonomi-politik global yang dramatis.

Menavigasi Badai, Meraih Peluang di Tengah Arus Perubahan

Dalam menyikapi situasi ini, Indonesia harus melihat kebijakan tarif Trump sebagai tantangan sekaligus peluang. Kita perlu menyatukan dimensi ekonomi dan politik dalam satu strategi yang komprehensif. 

Pertama, kebijakan yang responsif, fleksibel, dan selaras dengan dinamika global. Jangan membuat kebijakan yang kontraproduktif dan keluar jalur, karena risikonya terlalu besar dan dapat berdampak sistemik.

Kedua, ciptakan kepastian hukum dan tata kelola yang baik untuk menarik investasi. Indonesia perlu meyakinkan investor bahwa berinvestasi di sini menguntungkan, aman, dan nyaman. Ini membutuhkan bukti nyata, mulai dari kualitas regulasi, implementasi yang konsisten, hingga pelayanan yang proaktif.

Ketiga, segera selesaikan hambatan bisnis yang dikeluhkan investor dan pelaku usaha. Ini membutuhkan kemauan politik yang kuat, karena akan berhadapan dengan kepentingan para pemburu rente. 

Rezim perizinan/kuota impor yang rumit, pembatasan dengan dalih keberpihakan domestik seperti TKDN, SNI, sertifikasi, dan birokrasi yang kerap bekerja seperti hantu, harus segera dibenahi.

Penutup

Kebijakan tarif resiprokal Donald Trump, mungkin saja hanya sebagai langkah pragmatis untuk mengatasi defisit perdagangan AS, tapi bukan tidak mungkin merupakan bagian dari strategi besar untuk menata ulang arsitektur ekonomi global. 

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Rajabasa dan Pelajaran Tentang Alam yang Tak Pernah Bisa Diremehkan
Rajabasa dan Pelajaran Tentang Alam yang Tak Pernah Bisa Diremehkan
Kata Netizen
Harga Buku, Subsidi Buku, dan Tantangan Minat Baca
Harga Buku, Subsidi Buku, dan Tantangan Minat Baca
Kata Netizen
Rapor Anak dan Peran Ayah yang Kerap Terlewat
Rapor Anak dan Peran Ayah yang Kerap Terlewat
Kata Netizen
Merawat Pantun, Merawat Cara Kita Berbahasa
Merawat Pantun, Merawat Cara Kita Berbahasa
Kata Netizen
Bukan Sekadar Cerita, Ini Pentingnya Riset dalam Dunia Film
Bukan Sekadar Cerita, Ini Pentingnya Riset dalam Dunia Film
Kata Netizen
Sumatif di SLB, Ketika Penilaian Menyesuaikan Anak, Bukan Sebaliknya
Sumatif di SLB, Ketika Penilaian Menyesuaikan Anak, Bukan Sebaliknya
Kata Netizen
Dari Penonton ke Pemain, Indonesia di Pusaran Industri Media Global
Dari Penonton ke Pemain, Indonesia di Pusaran Industri Media Global
Kata Netizen
Hampir Satu Abad Puthu Lanang Menjaga Rasa dan Tradisi
Hampir Satu Abad Puthu Lanang Menjaga Rasa dan Tradisi
Kata Netizen
Waspada Leptospirosis, Ancaman Penyakit Pascabanjir
Waspada Leptospirosis, Ancaman Penyakit Pascabanjir
Kata Netizen
Antara Loyalitas ASN dan Masa Depan Karier Birokrasi
Antara Loyalitas ASN dan Masa Depan Karier Birokrasi
Kata Netizen
Setahun Coba Atomic Habits, Merawat Diri lewat Langkah Sederhana
Setahun Coba Atomic Habits, Merawat Diri lewat Langkah Sederhana
Kata Netizen
Mengolah Nilai Siswa, Tantangan Guru di Balik E-Rapor
Mengolah Nilai Siswa, Tantangan Guru di Balik E-Rapor
Kata Netizen
Pernikahan dan Alasan-alasan Kecil untuk Bertahan
Pernikahan dan Alasan-alasan Kecil untuk Bertahan
Kata Netizen
Air Surut, Luka Tinggal: Mendengar Suara Sunyi Sumatera
Air Surut, Luka Tinggal: Mendengar Suara Sunyi Sumatera
Kata Netizen
Pacaran Setelah Menikah, Obrolan Berdua Jadi Kunci
Pacaran Setelah Menikah, Obrolan Berdua Jadi Kunci
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau