Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aulia
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Aulia adalah seorang yang berprofesi sebagai Dosen. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kenyataan Pahit di Balik Tagar #JanganJadiDosen

Kompas.com - 16/03/2024, 10:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

  • Kurangnya alokasi dana penelitian, baik dari pemerintah maupun dari institusi pendidikan, yang menyebabkan dosen tidk bisa berkembang sesuai kapasitas optimalnya.
  • Kurangnya fasilitas penelitian, baik dari segi peralatan, laboratorium, perpustakaan, maupun jaringan internet, yang menyebabkan dosen kesulitan untuk melakukan penelitian yang berkualitas dan sesuai dengan standar internasional.
  • Kurangnya insentif dan penghargaan bagi dosen yang berinovasi dan berprestasi di bidang penelitian, baik dari pemerintah maupun dari institusi pendidikan, yang menyebabkan dosen kurang termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah mereka.
  • Kurangnya kolaborasi dan jejaring penelitian, baik antara dosen di dalam negeri maupun dengan dosen dan peneliti di luar negeri, yang menyebabkan dosen terisolasi dan kurang mendapatkan dukungan dan masukan dari para ahli di bidangnya.

Oleh karena itu dengan mengembangkan sistem penelitian yang baik, pemerintah dan institusi pendidikan dapat memberikan fasilitas, dana, insentif, dan penghargaan bagi dosen untuk melakukan penelitian yang berkualitas, bermanfaat, dan diakui secara nasional serta internasional.

Dengan sistem penelitian yang baik pula maka akan meningkatkan kesejahteraan dosen di Indonesia.

Kesimpulan

Tagar #JanganJadiDosen merupakan panggilan untuk perubahan dan aksi mendesak bagi sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan menghadapi tantangan yang semakin berat di era digitalisasi dan globalisasi, dosen di Indonesia membutuhkan perhatian dan dukungan lebih besar dari pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat.

Profesi dosen di Indonesia harus dihargai dan didukung sebagai pilar penting dalam pembangunan bangsa, yang dapat menghasilkan sumber daya pendukung negara serta memberikan kontribusi penting di bidang sains dan teknologi.

Untuk meningkatkan kesejahteraan dosen di Indonesia, diperlukan tiga langkah utama, yaitu sebagai berikut.

Peningkatan anggaran pendidikan, agar pemerintah dapat memberikan dana yang lebih memadai bagi perguruan tinggi untuk membiayai kebutuhan dosen, seperti gaji, tunjangan, insentif, beasiswa, hibah, dan fasilitas.

Penyesuaian standar gaji yang adil, agar pemerintah dan institusi pendidikan dapat memberikan gaji yang sesuai dengan beban kerja, tanggung jawab, dan kontribusi dosen terhadap pendidikan dan penelitian, serta tidak diskriminatif terhadap status kepegawaian, kualifikasi, jabatan, golongan, pangkat, masa kerja, kinerja, dan bidang ilmu dosen.

Pengembangan sistem penelitian yang mendukung inovasi dan publikasi ilmiah, agar pemerintah dan institusi pendidikan dapat memberikan fasilitas, dana, insentif, dan penghargaan yang memadai bagi dosen untuk melakukan penelitian yang berkualitas, bermanfaat, dan diakui secara nasional dan internasional, serta mendorong dan memfasilitasi kolaborasi dan jejaring penelitian antara dosen di dalam dan luar negeri.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan dosen di Indonesia dapat bekerja dalam kondisi yang memungkinkan mereka untuk berkembang dan memberikan kontribusi terbaik mereka untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan demikian, tagar #JanganJadiDosen dapat berubah menjadi #JadilahDosen yang Inspiratif, Inovatif, dan Berprestasi.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tagar #JanganJadiDosen, Sebuah Realita Sedih dan Terpinggirkan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau